Ilustrasi (Foto: Reuters)

Dalam pemberitahuan resmi di medsos X, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menekankan bahwa perihal tidak bisa mengesahkan Resolusi yang mengakui Negara Palestina yang merdeka akan membuat Israel terus melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum internasional tanpa deterensi, bersamaan dengan itu membuat prospek mendatangkan perdamaian di kawasan menjadi lebih jauh. Kemenlu Arab Saudi menegaskan kembali dukungan negara ini terhadap hak untuk menentukan nasib sendiri dan membentuk Negara orang Palestina dengan garis perbatasan tahun 1967 dan Ibukotanya adalah Jerusalem Timur, sesuai dengan Gagasan Arab beserta semua Resolusi PBB yang terkait.

Pada hari yang sama, Kemenlu Yordania mengeluarkan keterangan, di antaranya menekankan bahwa DK PBB harus mengakui Negara Palestina guna mencegah Israel terus merampas hak-hak orang Palestina yang masuk akal, di antaranya hak kebebasan dan pembentukan satu negara sendiri. Menurut Kemenlu Yordania, semangat umum dari komunitas internasional adalah mendukung solusi dua negara.