Pernyataan Bersama tersebut disusun oleh Inggris, salah satu lima negara Anggota Tetap DK-PBB dan mendapat dukungan dari 15 negara anggota DK-PBB. Melalui pernyataan tersebut, negara-negara mendesak diadakannya dialog dan rekonsiliasi sesuai dengan keinginan dan kepentingan warga negara Myanmar. DK-PBB juga mengimbau agar diberikan izin untuk akses kemanusiaan secara penuh dan aman, tanpa pencegatan semua orang yang membutuhkan, dan perlindungan dan keamanan bagi para nakes dan pertolongan pertama. Pernyataan itu juga menyatakan keprihatinan tentang perkembangan di Myanmar setelah negara itu mengumumkan situasi darurat pada 1 Februari, dan meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimal.