Deputi Menlu Vietnam, To Anh Dung pada dialog tersebut (Foto: VNA) |
Pada dialog ini, Vietnam dan Inggris menginginkan agar hubungan perdagangan antara dua negara berlanjut ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa (atau disebut Brexit), termasuk berganti menjadi Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA). Dua pihak juga membahas rekomendasi Kerajaan Inggris tentang transformasi Perjanjian Kerjasama dan Kemitraan Komprehensif Vietnam – Uni Eropa (PCA).
Vietnam dan Inggris berkomitmen melakukan kerjasama di forum-forum multilateral, ingin melakukan kerjasama erat dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional dalam masa bakti Vietnam sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dua pihak sepakat melakukan kerjasama erat dalam masa bakti Ketua ASEAN 2020 dari Vietnam. Dua negara akan melakukan koordinasi erat untuk mempersiapkan Konferensi Perubahan Iklim COP26 guna memperkuat komitmen-komimen pengurangan emisi dan memperkuat penggunaan energi terbarukan di Vietnam. Dua pihak berbagi pandangan tentang perkembangan-perkembangan baru-baru ini di Laut Timur, menyatakan dukungan terhadap pemecahan secara damai sengketa-sengketa di Laut Timur di atas dasar hukum internasional.
Sebelumnya, Deputi Menlu To Anh Dung, pada Senin (1/7), telah melakukan temu kerja dengan legislator Ed Vaizey – Utusan Perdana Menteri Inggris urusan masalah perdagangan dengan Vietnam, Laos dan Kamboja. Dua pihak sepakat memperhebat kerjasama ekonomi dan perdagangan antara dua negara pada waktu mendatang, menjamin agar aktivitas-aktivitas ekonomi dan perdagangan antara dua negara akan tidak terputus ketika Brexit berlangsung. Legislator Ed Vaizey menginginkan agar Vietnam dan Inggris cepat menandatangani perjanjian perdagangan bebas satu sama lain berdasarkan pada kerangka EVFTA.