Deputi Harian Menlu Vietnam, Bui Thanh Son (Foto: VNA) |
Ketika menjawab interviu kalangan pers tentang hasil konferensi ini, Deputi Harian Menteri Luar Negeri (Menlu) Bui Thanh Son memberitahukan bahwa konferensi ini menunjukkan pandangan yang berbeda secara mendalam antara beberapa anggota, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tentang proteksi dagang dan sistem perdagangan multilateral. Ini juga merupakan sebab-musabab utama sehingga KTT ini berakhir tanpa bía mengesahkan Pernyataan para Pemimpin APEC seperti kebiasaan.
Deputi Menlu Bui Thanh Son memberitahukan bahwa pada Pekan Tingkat Tinggi APEC, PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan pembicaraan san perbahasan secara intensif dan ekstensif dengan banyak pemimpin perekonomian-perekonomian ekonomi, di antaranya ada PM tuan rumah Papua Nugini, Selandia Baru, Vanuatu, pemimpin negara-negara pulau Pasifik dan para anggota APEC yang lain. PM Nguyen Xuan Phuc juga melakukan sarasehan dengan banyak badan usaha besar anggota Dewan Konsultasi Badan Usaha APEC (ABAC) dan Persekutuan Badan Usaha AS dalam APEC.
Para pemimpin sepakat melakukan koordinasi secara erat untuk mendorong hasil-hasil yang dicapai APEC pada tahun 2017 di Vietnam dan pada tahun 2018 di Papua Nugini. Pemimpin negara-negara ini juga menegaskan atau menegaskan kembali dukungan terhadap pencalonan Vietnam pada posisi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti dai 2020-2021 dan percaya bahwa Vietnam akan mencapai sukses ketika memainkan peranan ini.