Komisaris Tinggi Eropa Urusan Lingkungan, Kelautan, dan Perikanan, Virginijus Sinkevicius, menekankan bahwa komitmen-komitmen baru tersebut merupakan satu kemajuan yang amat penting. Sementara itu, Kepala Advokasi Global dari Dana Margasatwa Dunia (WWF), Claire Blanchard, menganggap bahwa semua komitmen baru dan komitmen yang sudah ada sebelumnya merupakan satu sinyal baik yang menunjukkan tekad politik yang sangat diperlukan pada Konferensi ke-15 Para Pihak Peserta Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Keanekaragaman Hayati (COP15).
Komitmen-komitmen tersebut diajukan dalam konteks puluhan negara sedang berkembang, di antaranya Brasil, India, Indonesia, dan banyak negara Afrika, tengah mencari sumber bantuan yang lebih ambisius dari negara-negara kaya hingga tahun 2030 sebesar 100 miliar USD per tahun, sama dengan 1% GDP global, sementara taraf sekarang “hanya” sebesar 10 miliar USD per tahun. Akan tetapi masalah ini sedang menghadapi protes dari negara-negara maju. Alih-alih, negara-negara maju malah mengusulkan agar mekanisme keuangan sekarang menjadi lebih mudah diakses.
Perwakilan negara-negara sedang menghadiri sidang COP15 dari tgl 7 hingga 19 Desember untuk mencapai kesepakatan terkait kerangka kerja sama untuk periode selama sepuluh tahun ke depan guna mewujudkan perlindungan hutan, samudra, dan makhluk hidup di seluruh planet ini.