Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe . (Foto: internet). |
Di samping itu dunia harus memaksa RDRK supaya “segera menaati sepenuhnya semua Resolusi yang bersangkutan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan menghapuskan semua program nuklir dan rudal balistik dari negara ini secara komprehensif, bisa diecek dan tidak bisa dibalikkan”.
Pemimpin Jepang ini juga mengatakan bahwa RDRK sedang meningkatkan tantangan terbuka terhadap perdamaian, kemakmuran, hukum dan ketertiban di kawasan dan di seluruh dunia. Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Wakil Senior urusan Kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini memberitahukan: Uni Eropa sedang siap meningkatkan sanksi-sanksi terhadap RDRK seperti satu bagian dalam upaya membalas uji coba nuklir yang dilakukan oleh RDRK.
Juga bersangkutan dengan uji coba nuklir oleh RDRK, di sidang pada Kamis (7 September) di ibukota Seoul, para Menteri Luar Negeri (Menlu) dari negara-negara Kelompok MIKTA ( yang meliputi Republik Korea, Meksiko, Indonesia, Turki dan Australia) telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk menyerukan kepada Pyong Yang supaya menaati semua Resolusi DK PBB. Dalam pernyataan bersama ini, para Menlu dari negara-negara tersebut menekankan: kasus ini bersama dengan semua uji coba peluncuran rudal balistik interkontinental (ICBM) tidak hanya melanggar secara serius kewajiban-kewajiban Pyong Yang menurut resolusi-resolusi DK PBB, melainkan juga mengajukan tantangan serius terhadap perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan komunitas internasional.