(VOVworld) – Ketika berbicara setelah sesi perundingan hari ke-4 tentang penyatuan pulau Siprus, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang baru, Antonio Guterres, pada Kamis (12 Januari) menekankan bahwa tidak bisa menanti-nantikan akan ada solusi segera terhadap masalah yang sulit ini.



  Sekjen Antonio Guterres mengatakan: “Kami sedang mengusahakan satu solusi yang pasti dan berkesinambungan dan akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencapai hal ini dalam perundingan sekarang ini”. Dia menambahkan sudah ada kemajuan-kemajuan yang teramat penting dalam tahap awal perundingan tentang pulau Siprus. Dia juga membuka kemungkinan memperpanjang waktu perundingan ini. Ini adalah untuk kali pertama perundingan 5 fihak (yang meliputi Pemerintah Siprus Turki di dareah sebelah Utara pulau Siprus, Siprus Yunani di daerah sebelah Selatan pulau Siprus, Turki, Inggeris dan Uni Eropa) membahas masalah-masalah keamanan dan pernyatuan pulau Siprus.

Sebelumnya, ketika berbicara sebelum berangkat menuju ke Jenewa, Swiss untuk menghadiri perundingan tersebut, Kepala Pemerintah daerah sebelah Siprus Utara, Mustafa Akinci menyatakan akan terus mengikuti jalana-nya sendiri kalau perundingan gagal. Sementara itu, ketika berbicara di Jenewa, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu minta perhatian bahwa pola kerjasama yang baru di pulau Siprus perlu dibangun di atas prinsip dua Negara di bawah satu status bersama tentang dua wilayah, dua masyarakat dan keseimbangan tentang politik.

 Kalau semua fihak mencapai permufakatan, pulau Siprus akan menjadi satu melalui satu referendum. Menurut bapak Akinci, pemungutan suara untuk menyatukan pulau Siprus akan bisa dilaksanakan pada pertengahan tahun 2017 jika semua-nya kondusif.