Khartoum, Ibukota Sudan diguncang ledakan pada Senin (3 Juli). Kantor berita AFP mengutip kata para saksi yang mengatakan tembakan meriam dimulai di barat laut Khartoum dan kemudian secara bertahap menyebar ke tengah dan timur kota. Pada malam harinya, saksi juga mengatakan angkatan udara Sudan menargetkan konvoi kendaraan lapis baja milik kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) saat berjalan dari selatan Sudan ke Khartoum. Dalam pidato pada hari yang sama, Panglima Tentara Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, sekali lagi menyerukan kepada "pemuda dan semua orang yang memiliki kemampuan preventif" untuk bergabung dengan unit-unit tentara untuk membela tanah air.

Pertempuran antara tentara Sudan dan RSF terjadi pada pertengahan bulan April, sampai sekarang telah menewaskan hampir 3.000 orang dan membuat lebih dari 2,5 juta orang harus meninggalkan rumahnya. Meskipun kedua pihak telah mencapai beberapa gencatan senjata nasional sementara, tapu konflik terus berlanjut.