Orang-orang keturunan Armenia di Nagorny–Karabakh mengatakan bahwa Azerbaijan telah menyerang kawasan ini dengan meriam, pesawat tempur dan pesawat nirawak. Serangan tersebut telah menewaskan 25 orang dan melukai 138 orang lain. Lebih dari 7.000 orang di 16 desa telah harus mengungsi. Kementerian Luar Negeri Armenia telah memprotes tindakan militer Azerbaijan ini.
Terkait operasi militer tersebut, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan “kecemasan”, bersamaan itu mengimbau para pihak peserta koflik “segera menghentikan pertumpahan darah, tindakan permusuhan dan yang menimbulkan korban sipil”. Sementara itu, Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan bahwa Moskow sedang berupaya untuk mendorong Azerbaijan dan Armenia dukuk di meja perundingan.