Kesepakatan tersebut akan memperkuat konektivitas penerbangan antara ASEAN dan Eropa, menciptakan syarat kondusif bagi temu muhibah rakyat dan ekonomi kedua kawasan, membantu pengembangan ekonomi di kedua kawasan pasca pandemi. Setelah itu, semua pihak akan mengaktifkan proses ratifikasi untuk membuat kesepakatan tersebut resmi berlaku.
Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi ketika memimpin konferensi tersebut menyatakan bahwa penandatanganan perjanjian tersebut akan menciptakan daya hidup bagi perekonomian global, khususnya di kawasan ASEAN dan Uni Eropa. Perjanjian tersebut juga diharapkan akan membuka peluang yang lebih besar bagi maskapai-maskapai penerbangan ASEAN dan Uni Eropa dalam memanfaatkan berbagai jasa penumpang dan komoditas antara kedua belah pihak, bahkan luar kawasan. Perjanjian ini juga memperkuat pemulihan hubungan penerbangan antara kedua kawasan pasca pandemi Covid-19, memasok banyak destinasi dan frekuensi penerbangan serta lebih banyan pilihan antara Asia Tenggara dan Eropa.
Konferensi Menteri Perhubungan ASEAN ke-29 akan diadakan di Republik Demokratik Rakyat Laos pada tahun 2023.