ASEAN dan Jepang berbagi pengalaman tentang cara perilaku keamanan di laut

Chia sẻ
(VOVworld) – Pada Selasa (7 Oktober), Konferensi ke-6 Deputi Menteri Pertahanan ASEAN-Jepang berlangsung di kota Yokohama, Jepang. Konferensi ini berfokus membahas dua topik utama yaitu“Keadaan yang bersangkutan dengan keamanan laut di kawasan Asia-Pasifik” dan “Cara-cara untuk mempertahankan dan memperbaiki situasi keamanan laut di kawasan”. 
(VOVworld) – Pada Selasa (7 Oktober), Konferensi ke-6 Deputi Menteri Pertahanan ASEAN-Jepang berlangsung di kota Yokohama, Jepang. Konferensi ini berfokus membahas dua topik utama yaitu “Keadaan yang bersangkutan dengan keamanan laut di kawasan Asia-Pasifik” dan “Cara-cara untuk mempertahankan dan memperbaiki situasi keamanan laut di kawasan”.

Ketika berbicara di depan konferensi ini, Deputi Pertahanan Jepang, Akira Sato menganggap bahwa walaupun sedang mengalami gerak-gerik yang menimbulkan ketegangan di laut karena tindakan-tindakan sepihak untuk mengubah status quo, tapi kawasan tetap menyaksikan perkembangan aktivitas-aktivitas kerjasama kongkrit di laut. Dia menekankan bahwa Jepang berharap supaya mendorong lebih lanjut lagi kerjasama pertahanan dengan semua negara ASEAN di bidang perlengkapan pertahanan yang digunakan dalam pekerjaan bantuan kemanusiaan dan pemberian pertolongan bencana alam serta berbahas tentang peningkatan kemampuan di laut untuk tentara negara-negara ini.

ASEAN dan Jepang berbagi pengalaman tentang cara perilaku keamanan di laut - ảnh 1
Konferensi ke-6 Deputi Menteri Pertahanan ASEAN-Jepang 
(Foto: vov.vn)

Ketika menjawab interviu wartawan Radio Suara Vietnam, Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh, Deputi Menteri Pertahanan Vietnam, Kepala delegasi Vietnam yang hadir konferensi tersebut memberitahukan bahwa baik ASEAN maupun Jepang mempunyai kecemasan bersama tentang perkembangan-perkembangan di laut baru-baru ini, diantaranya ada laut Hoatung dan Laut Timur karena perilaku-perilaku yang tidak menaati hukum  internasional, melanggar kedaulatan negara-negara lain dan khususnya berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan maritim serta berpengaruh terhadap kebebasan perdagangan.

Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh mengatakan: “Semua negara berkata bahwa kita harus punya pemahaman bersama tentang hukum, tidak ada standar dobel dan tidak ada  pemahaman yang berbeda tentang hukum internasional. Karena hukum internasional hanya ada satu saja. Itulah perilaku melalui langkah damai, tidak menggunakan kekerasan atau mengancam penggunaan kekerasan. Ketia terjadi sengketa, maka semua fihak harus melakukan perundingan bilateral atau multilateral untuk menanganinya”.

Deputi Menteri Pertahanan Nguyen Chi Vinh beranggapan bahwa ASEAN dan Jepang telah menegakkan kepercayaan yang bersangkutan dengan tujuan kerjasama antara semua fihak demi kepentingan bersama, demi perdamaian dan kestabilan. ASEAN dan Jepang akan perlu mengkongkritkan aktivitas-aktivitas kerjasama, diantaranya ada kerjasama untuk menciptakan pemahaman bersama tentang cara berperilaku di laut yang meliputi penyusunan Kode Etik di Laut Timur./.

Komentar