Satu tempat ekspolitasi minyak di pulau Khark, Irak (Ilustrasi). (Foto: AFP/Kantor Berita Viet Nam) |
Dalam pidatonya, Menlu Mike Pompeo menekankan: Sanksi-sanksi ekonomi yang dikenakan oleh AS terhadap Iran merupakan “langkah-langkah yang paling kuat dalam sejarah”. Dia menegaskan: Sanksi-sanksi ini akan semakin lebih diperketat sampai saat Pemerintah Iran mengubah politik yang dianggap oleh AS sedang mengancam negara ini dan dunia internasional. Juga menurut hemat Menlu Mike Pompeo, Washington bersedia “membuka satu bab baru” dalam hubungan dengan Teheran jika Republik Islam memenuhi 12 persyaratan yang diajukan oleh Menlu AS pada bulan Mei tahun 2018.
Peringatan tersebut diajukan oleh Menlu AS setelah Menteri Pertambangan Minyak Iran, Bijian Zanganeh, pada hari yang sama, mencela sanksi-sanksi yang dikenakan oleh AS terhadap Iran sebagai “sama sekali ilegal”, bersamaan itu menyatakan: Iran akan tidak menaati-nya.