Ketika berbicara menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ke-27 APEC yang diadakan oleh Malaysia secara virtual, yang dijawalkan akan diadakan pada Jumat (20 November), Presiden Tiongkok, Xi Jinping menegaskan globalisasi menjadi kecenderungan yang “tidak bisa dibalikkan”. Menurut ia, penguatan unilateralisme dan proteksionisme serta langkah-langkah anti-globalisasi ekonomi telah meningkatkan risiko dan ketidakpastian terhadap ekonomi dunia. Oleh karena itu, Beijing akan mempertahankan keterbukaan dan kerja sama serta terus mempertahankan secara mantap komitmen terhadap multilateralisme dan asas konsultasi.
Sementara itu, Perdana Menteri Singapura, Li Shien Loong menyatakan keinginan adanya penambahan bantuan dari WTO dan APEC.
Pada pihaknya, Perdana Menteri negeri tuan rumah Malaysia, Muhyidin Yassin mengatakan bahwa semua perekonomian APEC tengah berupaya menuju visi “pasca tahun 2020”, bersamaan itu menegaskan perlunya perdagangan bebas dan multilateral dalam memulihkan ekonomi.