(VOVworld) – Walaupun telah saling menyetujui naskah terakhir, tapi, pada Jumat, (22 November), antara Amerika Serikat dan Afghanistan terjadi perdebatan tentang waktu penandatangnan Perjanjian Keamanan Bilateral (BSA) yang bersangkutan dengan kehadiran serdadu Amerika Serikat di negara Asia Barat Daya ini setelah peta jalan penarikan pasukan pada akhir tahun 2014.
Presiden Afghanistan dan Menlu Amerika Serikat berbahas tentangBSA
(Foto: sggp.org.vn)
Penandatanganan BSA antara Amerika Serikat dan Afghanistan menjumpai rintangan besar setelah Aimal Faizi, juru bicara Kepresidenan Afghanistan memberitahukan bahwa Presiden negara ini, Hamid Karzai bisa menyampaikan penandatangnan perjanjian ini kepada penerusnya setelah pemilihan umum pada 5 April 2014. Dalam reaksinya tentang masalah yang baru muncul ini, Gedung Putih menegaskan bahwa penandatanganan satu permufakatan keamanan baru pada tahun ini antara Amerika Serikat dan Afghanistan adalah hal yang mendesak. Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney memperingatkan bahwa kekuasaan pimpinan Presiden Barack Obama akan meninjau kembali semua pos bantuan pokok kepada Afghanitasn kalau negara ini tidak menandatangani BSA pada tahun ini.
Juru bicara wanita Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, bahkan mencela bahwa menolak menandatangani BSA pada tahun ini akan menjadi “satu tanda yang membuktikan Afghanistan tidak menghormati hubungan dengan para mitra dan pendukung”./.