(VOVworld) - Pada Kamis pagi (16 Oktober), di kota Milan (Italia) telah berlangsung pertemuan puncak tidak resmi ASEAN-Uni Eropa (EU). Ini adalah pertemuan puncak pertama antara ASEAN dan EU yang dipimpin bersama oleh Vietnam dan EU. Perdana Menteri (PM)Vietnam, Nguyen Tan Dung sebagai koordinator hubungan ASEAN-Uni Eropa telah memimpin pertemuan bersama dengan Ketua Dewan Eropa, Herman Van Rompuy dan Presiden Komisi Eropa (EC) Jose Manuel Barroso.
Pertemuan puncak tidak resmi ASEAN-Uni Eropa (EU)
berlangsung di Milan (Italia) pada tanggal 16 Oktober 2014
(Foto: vovgiaothong.vn)
Pada pertemuan puncak ini, dua pihak memeriksa dan menilai kerjasama ASEAN-EU, bersamaan itu mengeluarkan orientasi-orientasi besar untuk meningkatkan tarap dan mendorong hubungan dialog ASEAN-EU. Dua pihak juga berbahas tentang situasi regional dan internasional yang menjadi minat bersama, diantaranya ada masalah Laut Timur, Timur Tengah, Afrika Utara dan perang anti terorisme.
Tentang situasi Laut Timur, dua pihak menekankan makna penting dalam menjamin perdamaian, kestabilan, keselamatan, keamanan maritim dan kebebasan maritim di Laut Timur, menaati hukum internasional, khusus Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut-tahun 1982 (UNCLOS-1982), prinsip memecahkan secara damai sengketa-sengketa dan prinsip tidak mengancam menggunakan atau menggunakan kekerasan, melaksanakan secara lengkap dan serius Deklarasi tentang Perilaku dari para pihak di Laut Timur (DOC) dan cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC).
Tentang ekonomi, dua pihak sepakat mengadakan kembali perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-EU pasca tahun 2015, meningkatkan konektivitas tentang penerbangan, pelayaran, jalan darat, pengembangan badan usaha kecil dan menengah.
Pada Kamis pagi (16 Oktober) sehubungan dengan kehadirian pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 Asia-Eropa (ASEM-10) di Milan (Italia), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung mengadakan pertemuan dengan PM Jepang, Shinzo Abe. Pada pertemuan ini, dua PM telah berbahas secara ekstensif dan intensif tentang orientasi besar dan langkah-langkah kongkrit untuk memperdalam kerjasama Vietnam-Jepang menurut semangat hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif yang dibentuk pada bulan Maret 2014 bersamaan itu sepakat tentang makna penting dalam terus mempertahankan secara permanen kunjungan-kunjungan dan pertemuan-pertemuan puncak.
PM Jepang, Shinzo Abe menegaskan akan terus membantu Vietnam mengembangkan sosial-ekonomi melalui pemberian modal ODA di tarap tinggi, terus membantu meningkatkan kemampuan kekuatan-kekuatan pelaksana hukum di laut. Dua pihak sepakat terus melakukan koordinasi yang erat untuk menggelarkan secara efektif semua program dan proyek kerjasama ekonomi penting, diantaranya ada Strategi industrilisasi Vietnam dalam kerangka kerjasama Vietnam-Jepang, mendorong kuat kerjasama di bidang pertanian, mengembangkan industri penunjang Vietnam.
PM Nguyen Tan Dung menegaskan akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi badan-badan usaha Jepang untuk melakukan investasi di Vietnam, diantaranya ada penggelaran secara efektif Gagasan bersama Vietnam-Jepang mengenai perbaikan lingkungan investasi Vietnam. Dua pihak juga berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, sepakat memperkuat kerjasama di forum-forum multilateral.
Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Eropa ke-10 (ASEM -10) di Milan Italia, pada Kamis (16 Oktober), Perdana Menteri (PM) Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan PM Tiongkok, Li Ke-qiang. Pada pertemuan tersebut, PM Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa Partai, Pemerintah dan rakyat Vietnam menghargai, mempertahankan dan menginginkan memperkokoh hubungan tetangga persahabatan tradisional dan memperkuat kerjasama komprehensif antara dua negara supaya berkembang sehat dan stabil.
PM Nguyen Tan Dung meminta dua fihak supaya terus mempertahankan pertemuan dan kontak tingkat tinggi untuk memperkuat kepercayaan, mendorong kerjasama yang saling menguntungkan di banyak bidang, bersamaan itu membimbing memecahkan secara tuntas semua masalah yang muncul dalam hubungan dua negara, cepat mengadakan Sidang ke-7 Komite pembimbing kerjasama bilateral Vietnam-Tiongkok.
Dua fihak sepakat menggelarkan secara nyata 3 kelompok pekerjaan kerjasama tentang pembangunan infrastruktur, kerjasama tentang moneter dan bekerjasama saling berkembang di laut dalam kerangka perundingan tingkat pemerintah tentang perbatasan wilayah dua negara.
Tentang masalah Laut Timur, PM Nguyen Tan Dung menekankan dan meminta kepada dua fihak supaya mengontrol secara baik situasi di laut, tidak bertindak merumitkan situasi, mendorong semua mekanisme perundingan, melaksanakan secara serius Permufakatan tentang semua prinsip dasar supaya memimpin memecahkan masalah di laut Vietnam-Tiongkok, menghargai hukum internasional, saling mempertahankan perdamaian, kestabilan di kawasan dan di dunia.
PM Tiongkok Li Ke-qiang menegaskan bahwa Partai, Pemerintah Tiongkok selalu konsisten dengan pedoman tetangga persahabatan, bekerjasama saling menguntungkan dengan Vietnam, selalu ingin menangani secara tuntas semua masalah sulit yang muncul dalam hubungan antara dua negara, saling mendorong hubungan antara dua Partai, dua negara berkembang sehat dan stabil. PM Li Ke-qiang memberikan reaksi positif terhadap usulan-usulan PM Nguyen Tang Dung tentang semua langkah kongkrit untuk memperkuat hubungan natara dua Partai dan dua negara dalam waktu mendatang.
Untuk melanjutkan aktivitas-aktivitas dalam kerangka Konferensi tingkat tinggi ASEM 10 di Milan, Italia, pada Jumat pagi (17 Oktober), menurut WIB, PM Nguyen Tan Dung telah melakukan beberapa pertemuan dengan para kepala Negara dan kepala Pemerintah dari berbagai negara di dunia. Dalam pertemuan antara PM Nguyen Tan Dung dan Presiden Perancis, Francois Hollande, dua menilai tinggi semua hasil kerjasama bilateral yang telah dicapai selama ini guna menggelarkan Kemitraan strategis Vietnam-Perancis. PM Nguyen Tan Dung dan Presiden Perancis juga membahas beberapa pendapat tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Dua fihak berkomitmen akan berkoordinasi erat dalam menyelenggarakan Konferensi tentang perubahan iklim ke-21 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP-21) di Paris pada tahun 2015.
Pada pertemuan antara PM Nguyen Tan Dung dan PM Italia, Matteo Renzi (sekarang adalah Presiden bergilir Uni Eropa dan Ketua ASEM 10), dua PM menyetujui bahwa badan-badan yang bersangkutan dua negara perlu bersama-sama berusaha untuk membawa kerjasama ekonomi menjadi pilar utama dalam hubungan Kemitraan strategis, menciptakan syarat bagi komunitas badan usaha dua negara untuk memperkuat kontak dan konektivitas mitra guna mencapai target yang telah disepakati untuk membawa nilai perdagangan bilateral mencapai 5 miliar dollar AS pada tahun 2015. Tentang masalah Laut Timur, PM Italia menegaskan mendukung penjaminan keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim, menangani sengketa dengan langkah-langkah damai di atas dasar hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut….dan sebagainya. Italia menegaskan terus mendukung penguatan hubungan Vietnam-Uni Eropa.
Dalam pertemuan antara PM Nguyen Tan Dung dan PM Swedia, Stefan Lofven, dua PM menyepakati bahwa dua fihak perlu memperkuat pertukaran dan pertemuan di semua tingkat, khususnya mendorong semua kunjungan tingkat tinggi, berkoordinasi menciptakan syarat bagi para investor dua negara melakukan kontak, konektivitas kerjasama, khususnya di bidang teknologi hijau, bersih, kreatif dan inovatif, perhubungan dan kesehatan.
Dalam pertemuan antara PM Nguyen Tan Dung dan PM Irelandia, Enda Kenny, dua PM sepakat memperkuat kerjasama di bidang-bidang pendidikan, perubahan iklim dan pertanian. Dua PM menginginkan memperkuat kerjasama pendidikan, pertukaran kebudayaan dan temu pertukaran rakyat.
PM Nguyen Tan Dung juga melakukan pertemuan dengan PM Finlandia Alexander Stubb. Dua PM sepakat berkoordinasi erat untuk mendorong hubungan bilateral berkembang kuat pada waktu mendatang. Dua PM juga berbahas secara intensif tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama, sepakat meneruskan tradisi kerjasama erat, saling mendukung di semua foum multilateral dan internasional. Juga di pusat konferensi Milan, PM Nguyen Tan Dung melakukan kontak dengan pemimpin negara-negara Kazakhstan, Belanda, Slovenia, Australia. PM Nguyen Tan Dung mengucapkan selamat kepada Kazakhstan yang resmi menjadi anggota ASEM. Dua fihak sepakat mendorong pertukaran delegasi tingkat tinggi, memperkuat kerjasama di semua bidang di mana dua fihak punya keunggulan dan punya kebutuhan seperti energi, migas, memperkuat pertukaran perdagangan.
PM Nguyen Tan Dung dan PM Belanda, Mark Rutte sepakat menciptakan syarat yang kondusif bagi badan usaha dua negara supaya memperkuat kerjasama, investasi, bisnis di pasar satu sama lain, khususnya di bidang prioritas.
Dengan Slovenia, dua fihak sepakat mendorong semua kunjungan tingkat tinggi dan semua aktivitas temu pertukaran antara semua kementerian, instansi, khususnya kerjasama ekonomi.
Ketika bertemu dengan PM Nguyen Tan Dung, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menegaskan bahwa Pemerintah Australia terus menganggap Vietnam sebagai salah satu diantara mitra utama Australia di kawasan Asia-Pasifik. Dua fihak menegaskan terus berkoordinasi dan saling mendukung di semua forum regional dan internasional seperti PBB, ASEM, APEC, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), Forum Regionsl ASEAN(ARF)./.
.