Acara penutupan Dialog Shangri-La ke-13

Chia sẻ
(VOVworld) – Forum Dialog Shangri-La ke-13 telah berakhir pada Minggu sore (1 Juni) setelah tiga hari berlangsung dengan lima sesi perbahasan bersama tentang topik-topik yang bersangkutan dengan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.
(VOVworld) – Forum Dialog Shangri-La ke-13 telah berakhir pada Minggu sore (1 Juni) setelah tiga hari berlangsung dengan lima sesi perbahasan bersama tentang topik-topik yang bersangkutan dengan keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Salah satu topik yang menyerap paling banyak perhatian para pembicara dan sarjana ialah perkembangan-perkembangan baru-baru ini tentang penempatan anjungan pengeboran minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. Hampir semua peserta menyatakan kecemasan dan menegaskan bahwa ini merupakan tindakan yang menimbulkan ketegangan di kawasan.

Pada sesi perbahasan bersama ke-4 yang berlangsung pada Minggu pagi (1 Juni) dengan tema: “Pandangan negara-negara adi kuasa tentang perdamaian dan keamanan di Asia-Pasifik”, Wakil Kepala Staf Umum Pasukan Pembebasan Rakyat Tiongkok, Wang Guanzhong, Kepala delegasi Tiongkok menegaskan bahwa Tiongkok mendukung kerjasama, dialog dan penguatan kepercayaan strategis antar-negara; berkomitmen menangani sengketa-sengketa kedaulatan dan kedaulatan melalui hak-hak yang bersangkutan dengan laut. Tiongkok akan terus bekerjasama dengan Amerika Serikat, Rusia, India dan negara-negara besar lain di kawasan Asia-Pasifik guna mempertahankan keamanan dan mendorong kesejahteraan di kawasan.

Acara penutupan Dialog Shangri-La ke-13 - ảnh 1
Delegasi Vietnam pada Dialog Shangri-La ke-13 di Singapura
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

Juga pada perbahasan ini, Deputi Menhan Rusia, Anatoly Antonov menegaskan bahwa target utama Rusia yalah menjamin perdamaian dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik yang punya makna vital untuk mengembangkan ekonomi secara berkesinambungan dan kesejahteraan semua negara. Untuk menghadapi bahaya-bahaya keamanan, perlu berdasarkan pada upaya-upaya koordinasi di bawah sponsor PBB dan Dewan Keamanan PBB serta struktur-struktur kawasan dan sub-kawasan seperti konferensi tingkat tinggi Asia Timur, forum kawasan tentang keamanna ASEAN, konferensi Menhan ASEAN yang diperluas (ADMM+)….

Pada acara tanya-jawab setelah perbahasan, para sarjana dari banyak negara di dunia telah berfokus meminta kepada Wang Guangzhong supaya menjelaskan hal yang disebut sebagai “garis sembilan ruas” dari Tiongkok di Laut Timur. Wang Guangzhong memberitahukan bahwa Tiongkok akan “melakukan perundingan langsung” dengan negara-negara yang bersangkutan.

Juga pada Minggu (1 Juni) berlangsung sesi perbahasan terakhir dengan tema: “Menjamin pengelolaan sengketa secara cepat di Asia-Pasifik”. Menhan Perancis, Jean-Yves Le Drian menyatakan “harapan dan menunggu penyelesaian secara cepat Kode Etik di Laut Timur (COC) yang akan merupakan cara satu-satunya untuk mencegah masalah-masalah” dan membangun satu lingkungan “yang lebih damai, stabil dan sejahtera” di kawasan. Sementara itu, Menhan Singapura, Ng Eng Hen menekankan sifat “non-prakiraan” dari tantangan-tantangan keamanan terhadap keamanan di kawasan, diantaranya ada masalah-masalah di Laut Timur. Menhan Singpaura menegaskan bahwa bisa mengurangi bahaya-bahaya ini melalui “inisiaitf membentuk hubungan-hubungan dan kerangka multilateral yang kuat guna menegakkan kepercayaan melalui kerjasama dan kebulatan pendapat”./.

Komentar