Perubahan di Sebuah Tanah Tandus dari Thailand

Kim Ngan
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Dengan upaya-upaya yang tak pernah berhenti selama lebih dari 40 tahun ini, Pusat Penelitian Pengembangan Kerajaan Huai Sai di Kabupaten Cha-am, Provinsi Phetchaburi, Thailand telah melaksanakan proyek eksperimental untuk mengubah lahan kosong dan perbukitan gundul menjadi lahan subur, membantu warga di sini untuk bertani, bercocok tanam, meningkatkan nafkah hidup dan meningkatkan kualitas kehidupan.
Perubahan di Sebuah Tanah Tandus dari Thailand  - ảnh 1Bapak Kawinpat Threeraprasuykul  (Foto: VOV)

“Pusat Huai Sai didirikan pada tanggal 5 April 1983. Pada tahun 1992, Raja Rama 9 datang ke sini dan melihat bahwa tanahnya sangat keras. Dia langsung berpikir bahwa tanahnya sangat keras seperti ini tidak mungkin untuk ditanami. Ia segera mencoba menanam rumput vetiver, menanamnya dengan cara membuat pagar dan kelihatan bahwa rumput ini dapat tumbuh di tanah yang keras. Rumput vetiver tumbuh besar menjadi seperti tembok yang menahan tanah, menahan daun-daun berlapis-lapis yang tumpang tindih dan tanah berangsur-angsur menjadi lebih baik.".

Menurut Bapak Kawinpat Threeraprasuykul, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat, Pusat Penelitian Pengembangan Kerajaan Huai Sai, ini adalah cara Pusat Penelitian ini bekerja selama lebih dari 40 tahun untuk mengubah kawasan lahan tandus menjadi kawasan hijau. Tanah yang subur dapat menumbuhkan semua jenis tanaman: sayur-sayuran, tanaman pangan dan pohon buah-buahan... Alam yang rusak berangsur-angsur pulih, produktivitas ditingkatkan. Rumput vetiver akan membantu tanah pulih dan menjadi subur, jamur bisa tumbuh, masyarakat dapat memetik jamur tanpa harus merusak hutan.

Setelah lahan dihidupkan kembali, Pusat membimbing petani dalam menyusun rencana menanam pohon yang sesuai secara sirkular, sehingga menghasilkan pendapatan yang tinggi dan stabil. Bapak Kawinpat Threeraprasuykul mengatakan: 

“Petani hanya tahu cara bercocok tanam, tapi tidak tahu cara menjual produknya. Cara paling sederhana adalah menanam sayuran secara sirkular. Selain itu, kami juga menanam tebu dengan cara  yang sama. Oleh karena itu, misi yang dilakukan Pusat kami ialah membantu para petani mengetahui cara menanam, mengetahui cara merencanakan, mengetahui tentang pasar, serta mengetahui cara melestarikan dan melindungi lingkungan untuk anak-cucu di kemudian hari".

Perubahan di Sebuah Tanah Tandus dari Thailand  - ảnh 2Lahan yang menanam tebu sirkular (Foto: VOV)

Dan agar warga mendampingi dan mempertahanakan perubahan yang kreatif dan efektif ini, bahkan setelah proyek berakhir, Pusat ini juga memberikan panduan kepada petani tentang cara menanam, cara merencanakan, dan cara memasarkan serta mengetahui cara melestarikan dan melindungi lingkungan. Bapak Kawinpat Threeraprasuykul, Kepala Humas, mengatakan: 

“Pusat pelatihan kami pada dasarnya adalah pusat pendidikan, di mana para petani bisa datang untuk belajar ilmu, seperti membuat pupuk, batu bara biologi, cara menanam tebu... Oleh karena itu, jika Anda bertanya Apa yang kami lakukan untuk meyakinkan mereka yang belum mendukung kami? Kami tidak bisa memaksa mereka sampai mereka melihat sendiri dan banyak orang telah mengubah keputusannya untuk bergabung dengan kami.”

Seiring dengan kecenderungan meningkatnya perkembangan dari proses urbanisasi dan modernisasi, proyek-proyek Pusat ini tidak hanya berkontribusi dalam mereklamasi lahan dan melindungi lingkungan tetapi juga membantu menciptakan mata pencaharian, meningkatkan pendapatan dan menghapuskan kelaparan serta mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan bagi masyarakat di sini. Setelah berhasil menerapkannya di Hua Sai, Pusat ini terus menggandakan pola ini di lahan tandus di seluruh negeri, turut mengurangi prosentase lahan kosong dan perbukitan gundul, memberikan kepentingan kepada warga dan pembangunan berkelanjutan dari negeri Thailand di masa depan. /.

Komentar