ASEAN Mendorong Ekonomi Hijau

Phuong Thao
Chia sẻ
(VOVWORLD) -Ekonomi hijau, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan, adalah tiga pilar pembangunan berkelanjutan dan kecenderungan yang tak terelakkan dari negara-negara. Dalam beberapa tahun terakhir, pergeseran menuju ekonomi hijau dinggap sebagai kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di ASEAN.
ASEAN Mendorong Ekonomi Hijau - ảnh 1Forum Ekonomi Hijau ASEAN di Indonesia pada tahun 2023 (Foto : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia)

Pada tahun 2021, para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan tentang ekonomi hijau yang isinya menegaskan komitmen dalam memimpin kerja sama regional di bidang ini. Konsep ekonomi hijau ASEAN tersebut meliputi: pemanfaatan, manajemen, pengelolaan dan konservasi laut dan samudera serta sumber daya dan ekosistem laut dan pesisir untuk pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang seperti perikanan, budidaya, perkapalan, energi terbarukan, pariwisata, perubahan iklim, penelitian dan pengembangan, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong keadilan sosial.
Pada Forum Ekonomi Hijau ASEAN yang diadakan pada awal Juli 2023 di Pulau Bangka, Belitung, negara tuan rumah Indonesia meminta negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan Aliansi Keuangan Campuran Global untuk membuka potensi ekonomi hijau di kawasan. Sebagai inisiatif yang diumumkan oleh Indonesia pada KTT G20 2022 di Bali, Aliansi Keuangan Campuran Global membantu ASEAN mengumpulkan beberapa investor dan ahli terkemuka di bidang ekonomi hijau seperti ekowisata, pengelolaan limbah laut dan pesisir, dan berkelanjutan perikanan. Kerangka Ekonomi Hijau ASEAN mengandung prinsip-prinsip inklusif dan berkelanjutan, yang tidak mengabaikan nilai-nilai tradisional masing-masing negara anggota ASEAN. Berbicara di forum tersebut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Suharso Monoarfa mengatakan:
“Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen untuk menyediakan kerangka pembangunan ekonomi hijau bagi ASEAN, meletakkan fondasi untuk membentuk pemahaman berasama dan rencana untuk mendorong strategi ini sebagai salah satu prioritas pembangunan ekonomi regional saat ini. Strategi ini diperlukan dalam konteks masih ada perbedaan pendapatan antarnegara ASEAN. Saya yakin ASEAN dapat memainkan peranan utama dalam kecenderungan ekonomi hijau global, mengembangkan keunggulan yang ada, terutama sumber daya laut, samudera, dan air, serta mengaktifkan inisiatif inovasi kreatif, berbagi visi tentang kemakmuran bersama ASEAN”.
ASEAN Mendorong Ekonomi Hijau - ảnh 2Ekonomi Laut di Vietnam (Foto : VNA)
Di kawasan, Vietnam merupakan negara pesisir dengan garis pantai lebih dari 3.250 km yang membentang dari Utara ke Selatan, dekat dengan jalur maritim internasional dan regional, sehingga memiliki banyak kondisi yang kondusif bagi pembangunan ekonomi hijau. Berbagi di forum, Nguyen Anh Duc, pejabat ekonomi, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, mengatakan bahwa selain potensi alam, Vietnam secara bertahap menciptakan kondisi yang kondusif untuk peralihannya dari ekonomi "coklat" ke ekonomi hijau. Selain itu, ia juga mengusulkan langkah-langkah untuk mendorong ekonomi hijau di kawasan ASEAN seperti: mendorong pembangunan berkelanjutan, melestarikan nilai-nilai inti dari laut, mengembangkan identitas sejarah dan budaya, memanfaatkan ilmu pengetahuan yang maju….
Sementara itu, Kamboja - negara ketua ASEAN 2022 percaya bahwa ekonomi hijau adalah kunci pertumbuhan di ASEAN. Duta Besar Kamboja untuk ASEAN, Heng Sarith, mengatakan pengembangan pelabuhan laut dan perairan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi Kamboja dalam rantai pasok global. Ini juga merupakan batu loncatan potensial untuk ekonomi hijau. Berbagi tentang dampak ekonomi hijau serta langkah-langkah untuk medorong pembangunan ekonomi hijau di kawasan ASEAN, Dubes Heng Sarith mengatakan:
Kamboja percaya bahwa ekonomi hijau berdampak signifikan terhadap lingkungan. Visi Bersama ASEAN untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan perlu dilakukan secara sinkron, dengan tanggung jawab semua sektor masyarakat untuk menciptakan efisiensi yang maksimal. Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, badan usaha, dan warga negara ASEAN harus bersama-sama mewujudkan efektivitas pembangunan berkelanjutan. Kerja sama dengan mitra internasional juga memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan kepentingan bersama.”
Data di Forum Ekonomi Hijau ASEAN tahun 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 66% Asia Tenggara adalah laut dan samudera, laut ASEAN menyumbang 15% perikanan global, menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 625 juta pekerja di instansi yang terkait. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mendorong ekonomi hijau di bidang-bidang seperti ekowisata, pengelolaan limbah laut, dan perikanan berkelanjutan akan menjadi peluang besar untuk mendorong pertumbuhan di setiap negara anggota ASEAN. Hal ini juga turut meningkatkan posisi ASEAN dan mendorong peranan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan global sesuai dengan tema tahun keketuaan ASEAN Indonesia 2023: “ASEAN Matters: The epicentrum  of growth”. /.

Komentar