Memperkenalkan Mausoleum Presiden Ho Chi Minh

Phuong Thao
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Para pendengar, kami sangat gembira bertemu kembali dengan para pendengar dalam acara “Kotak Surat Anda”. Pada minggu lalu, VOV5 menerima 443 surat dari 34 negara dan teritori. Di antaranya, Program siaran bahasa Indonesia menerima 55 surat dan email dari para pendengar. Berikut ini, penyiar Huong Tra akan berbincang-bincang dengan para pendengar. Tetapi seperti biasa, sebelumnya laporan situasi gelombang radio minggu lalu. 

Pada pekan lalu, saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur mengirim laporan hasil pemantauan radio dari tanggal 25 sampai 30 April, di frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz, SINPO 44444 dan 33453. Saudara Fachri di Pekan Baru mengirim laporan hasil pemantauan radio dari tanggal 29 sampai 30 April, dan dari tanggal 1 sampai 5 Mei, dengan SINPO 44444, 54444 dam 344433. Saudara Thedja Haryanto dari Kalimantan Barat mengirim laporan hasil pemantauan radio pada tanggal 1,5,6 dan 10 Mei di frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz. Juga dari Kalimantan Barat, saudara Rudy Hartono mengirim laporan hasil pemantauan radio pada tanggal 11 Mei, di frekuensi 12020 Khz, dengan SINPO 44444.  Selain itu, kami juga menerima laporan hasil pemantauan radio dari saudara Najimuddin, Rantan Kumar Paul, Shivendu Paul di India serta banyak pendengar lainnya. Pada pokoknya laporan hasil pemantauan radio dari Anda Sekalian menunjukkan bahwa kualitas gelombang radio cukup bagus di kedua frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz. 

Para pendengar yang budiman, kami sangat senang karena setiap acara siaran atau artikel yang dimuat di website: www.vovworld.vn dan di Fanpage VOV5 Indonesia selalu menerima perhatian dan “share” dari para pendengar.

Ketika mengirim laporan hasil pemantauan radio kepada kami tentang Program siaran pada tanggal 4 Mei, saudari Liana Safitri menulis: “Halo para penyiar VOV5. Terima kasih karena sudah menayangkan rekaman suara saya tentang Museum Kemenangan. Saya juga senang karena pada acara hari ini menayangkan cara mengonsumsi buah murbei. Saya jadi ingat pengalaman masa kecil saya waktu masih sekolah dasar. Setiap berangkat maupun pulang sekolah kami selalu melewati pohon buah murbei di pinggir jalan. Kami akan memetik buah itu dan memakannya. Walaupun rasanya masih asam karena warnanya masih merah, belum hitam, kami senang memetiknya. Sekarang pohon murbei di pinggir jalan itu sudah tidak ada lagi”. Atau dalam email lain, saudari Liana Safitri menulis: “Saya ikut senang mengetahui Vietnam menempati peringkat ke 11 negara paling bahagia di dunia. Saya juga mengucapkan selamat atas keanggotaan Vietnam sebagai Jaringan Kota Terpelajar (maaf, saya lupa istilahnya). Tentu tidak mudah untuk mencapai semua prestasi itu. Semangat belajar yang tidak dibatasi usia sungguh luar biasa”.

Sementara itu, dalam surat yang dikirim kepada kami pada tanggal 11 Mei, saudara Rudy Hartono memberitahukan: “Vietnam menjadi tempat wisata dunia dan masuk dalam kalender pelancong. Tugas pemerintah Vietnam untuk memperbanyak lagi tempat makanan halal sehingga wisatawan muslim tak ragu lagi dalam mencicipi masakan khas Vietnam. Saya berharap VN terus berupaya menjadi tujuan wisata halal”.

Ketika memberikan komentar di website, saudara Idris Wonosobo menulis: “Kami mengucapkan selamat atas penyatuan kembali Vietnam pada tgl 30 April 1975 semoga menjadikan landasan yang kokoh mempersatukan wilayah dan rakyat Vietnam membangun negeri saat sekarang maupun di masa yang akan datang sehingga menjadi kekuatan Asean di Asia maupun di Eropa”. Ketika mengomentari artikel-artikel tentang sosial-ekonomi, dia menulis: “Selamat dan sukses atas kehadiran Samsung di Vietnam,semoga menambah kekuatan pembangunan dan berdampak pada bidang ketenaga kerjaan dan kesejahteraan masyarakat di Vietnam”.  

Memperkenalkan Mausoleum Presiden Ho Chi Minh - ảnh 1Mausoleum Presiden Ho Chi Minh menyambut kedatangan ratusan pengunjung dalam dan luar negeri untuk berziarah ke Mausoleu (Foto: baotainguyenmoitruong.vn)

Para pendengar yang budiman, pada peringatan hari ulang tahun Presiden Ho Chi Minh (19 Mei), di seluruh Vietnam diselenggarakan banyak event, yang menonjol ialah Festival Desa Sen di Kabupaten Nam Dan, Provinsi Nghe An – kampung halaman Paman Ho. Pada tahun ini, festival ini diselenggarakan dari tanggal 11 sampai 19 Mei. Sehubungan dengan kesempatan ini, dalam email yang dikirim kepada kami, saudara Awalludin Sutamigardja berbagi:

Saudara Awalludin Sutamihardja yang budiman, Mausoleum Presiden Ho Chi Minh merupakan tempat yang menyimpan jenazah Presiden Ho Chi Minh. Mausoleum ini mulai dibangun pada tanggal 2 September 1973 di lokasi panggung lama di tengah Lapangan Ba Dinh – di mana Presiden Ho Chi Minh membacakan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 2 September 1945 serta memimpin banyak pertemuan penting. Diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1975, Mausoleum ini meliputi tiga tingkat dengan tingginya 21,6 meter, lebarnya 41,2 meter. Bahan bangunan Mausoleum dibawa dari seluruh Vietnam. Sejak dibuka hingga sekarang, setiap hari, Mausoleum Presiden Ho Chi Minh menyambut kedatangan ratusan pengunjung dalam dan luar negeri untuk berziarah ke Mausoleum. Mausoleum dibuka lima hari seminggu (ditutup pada hari Senin dan hari Jumat), dari pukul 7.00 sampai 10.30 (musim panas) dan dari pukul 8.00 sampai 11.00 (musim dingin). Setiap tahun, Mausoleum Presiden Ho Chi Minh ditutup sekitar sebulan untuk  pemeliharaan dan pemugaran rutin.
Memperkenalkan Mausoleum Presiden Ho Chi Minh - ảnh 2Rumah panggung dalam Kompleks Situs Peninggalan Presiden Ho Chi Minh (Foto: bvhttdl.gov.vn)

Di belakang Mausoleum Presiden Ho Chi Minh adalah Kompleks Situs Peninggalan Presiden Ho Chi Minh seluas lebih dari 14 hektare, meliputi 16 proyek bangunan. Ini merupakan tempat tinggal dan kerja yang lama dari Presiden Ho Chi Minh (dari 19 Desember 1954 – 2 September 1969), diputuskan oleh Kementerian Kebudayaan dan Informasi menjadi Situs Peninggalan Sejarah pada tanggal 15 Mei 1975. Di dalam situs peninggalan ini ada banyak proyek yang bernilai, menjadi museum tentang kehidupan Presiden Ho Chi Minh seperti: Istana Presiden, Kebun Paman Ho, Kolam ikan Paman Ho, Rumah panggung Paman Ho yang direkonstruksi dengan gaya rumah panggung etnis-etnis minoritas di Vietnam Utara, Rumah nomor 67 – tempat berlangsungnya rapat Politbiro dan juga tempat dimana Paman Ho dirawat selama waktu Beliau sakit dan meninggal dunia.

Saat ini, Mausoleum Presiden Ho Chi Minh dan Situs Peninggalan Presiden Ho Chi Minh menjadi tempat yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, di antara ada wisatawan dari Indonesia. Saudara Awalludin Sutamihardja yang budiman, semoga penjelasan di atas memuaskan Anda!

Komentar