Keluarga Bapak Huynh Van Dung, kecamatan Tan Bang, kabupaten Thoi Binh, provinsi Ca Mau (Vietnam Selatan) telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam melakukan pola padi – udang di daerah ini. Beberapa tahun yang lalu, kekeringan asin dan wabah telah membuat 1,5 hektar tanah penanaman dari keluarga dia mengalami budidaya-budidaya yang gagal. Namun, baru-baru ini karena berpartisipasi pada pelaksanaan Proyek “Meningkatkan keberlanjutan dari sistem penanaman udang-padi” maka produktivitas budidaya udang keluarganya meningkat secara teratur. Karena teknik-teknik budidaya baru, keluarga Bapak Huynh Van Dung sekarang telah mencapai pendapatan sebanyak kira-kira 70-80 juta VND per hektar per tahun.
Pola padi-udang membantu para petani meningkatkan pendapatannya (Foto: vietshrimp.vn) |
Di provinsi Bac Lieu (Vietnam Selatan) – provinsi dimana memiliki area budidaya udang menduduki posisi kedua di seluruh negeri setelah provinsi Ca Mau sedang memiliki lebih dari 34.000 hektar tanah penanaman menurut pola padi-udang. Dengan “ambisi” menjadi “ibu kota budidaya perudangan di seluruh negeri”, provinsi Bac Lieu secara berani menerapkan sains teknologi dalam pola-pola budidaya udang. Menurut Duong Thanh Trung, Ketua Komite Rakyat Provinsi Bac Lieu, selain memperhatikan produksi udang menurut arah konektivitas rantai nilai, provinsi ini melainkan juga telah mengoperasikan Zona Pertanian penerapan teknologi tinggi dari perudangan dengan skala 418 hektar, total modal investasi mencapai kira-kira 1.000 miliar VND. Dia menunjukkan:
Sekarang, ada 20 investor yang juga dalam rantai perudangan yang meminta masuk ke zona teknologi tinggi ini untuk membawa kamajuan-kemajuan sains-teknologi tentang perudangan dan rantai perudangan ke zona teknologi tinggi ini supaya menyebar dan menjadi pusat perudangan nasional. Sekarang di kalangan rakyat ada lebih dari 100 pola, pada permulaannya pola-pola ini cukup sukses. Oleh karena itu, kami berharap agar pada waktu mendatang zona teknologi tinggi dan pola-pola teknologi tinggi ini akan tersebar di provinsi Bac Lieu pada khususnya dan kawasan Semenanjung Ca Mau pada umumnya.
Sejak dulu, merek udang Vietnam dikenal konsumen di banyak negara di dunia. Sekarang, produk udang Vietnam telah hadir di hampir 80 negara dan teritori, memberikan nilai ekspor sebanyak kira-kira 4 miliar USD setiap tahun. Namun, pada waktu lalu, pasar ekspor masih mengalami kesulitan-kesulitan yang perlu diatasi. Nguyen Viet Trung, Kepala Kamar Perdagangan – Dinas Industri dan Perdagangan Provinsi Ca Mau mengatakan: Rintangan teknik dari pasar negara-negara semakin tinggi. Sementara itu, hasil perikanan Vietnam dikenai kartu kuning dari Uni Eropa dan udang juga terkena dampaknya dan dikontrol lebih erat lagi. Namun, perudangan di provinsi Ca Mau pada khususnya dan Vietnam pada umumnya akan lebih berkembang karena perubahan yang positif dari badan-badan usaha dalam budidaya dan pengolahan akan menciptakan pasar ekspor yang berkelanjutan pada masa depan. Dia mengatakan:
Ekspor adalah arah dasar untuk meningkatkan nilai barang para petani dan badan-badan usaha. Kami telah membawa produk udang ke pasar sangat banyak negara membantu mendapat laba tinggi. Di samping itu, kami juga tidak mengabaikan pasar domestik. Sekarang, produk udang di provinsi Ca Mau mendapat perhatian yang sangat besar dari para konsumen domestik. Terutama pasar Kota Ho Chi Minh dan Kota Hanoi. Ekspor hasil perikanan pada khususnya dan barang udang pada umumnya di provinsi Ca Mau pada waktu mendatang sangat berprospek.
Pada waktu mendatang, provinsi-provinsi pesisir di Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong berfokus pada pengembangan menurut arah rencana tindakan pengembangan perudangan dari Perdana Menteri Pemerintah. Sampai sekarang, telah ada sinyal-sinyal yang positif. Namun untuk menyelesaikan target membangun dan mengembangkan perudangan yang berkelanjutan, semua daerah, badan usaha dan para petani perlu membarui dan menerapkan sains teknologi pada budidaya dan pengolahan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan pasar dunia yang semakin tinggi.