Menurut Kanal Televisi Aljazeera, total volume bom dan amunisi yang dikucurkan ke Jalur Gaza selama enam hari ini sejumlah 4.000 ton. Serangan-serangan udara dan pemberondongan yang dilaksanakan Tentara Israel telah merusak ratusan bangunan, rumah, jalan, masjid, dan sebagainya. Dari saat terjadi serangan hingga sekarang belum ada pengiriman bantuan kemanusiaan internasional pun ke Jalur Gaza karena semua jalan masuk telah dikepung oleh lebih dari 10.000 serdadu Israel dan ratusan tank, kendaraan lapis baja.
Dalam satu perkembangan yang lain, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby, pada Kamis (12 Oktober), memberitahukan bahwa Pemerintah AS sedang menyiapkan misi-misi penerbangan untuk mengeluarkan warga negara AS dan keluarganya dari Israel ke beberapa tempat di Eropa. Hingga sekarang, AS telah mengkonfirmasikan sudah ada sedikitnya 27 warga negaranya tewas dan 14 orang belum ditemukan setelah serangan-serangan yang dilaksanakan pasukan Hamas dan Israel pada akhir pekan lalu.
Sedangkan, di Selandia Baru, Menteri Luar Negeri Nanaya Mahuta pada hari yang sama mengumumkan bahwa negara ini sedang melakukan temu kerja dengan Maskapai Penerbangan Ethiad Airways untuk mengungsikan warga negara dan warga negara pulau Pasifik ini Tel Aviv, Ibukota Israel.