Situasi Afghanistan: Taliban Adakan Konferensi Pers Pertama Setelah Rebut Kekuasaan, Berkomitmen Lakukan Pembaruan

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Gerakan Taliban pada tanggal 17 Agustus mengadakan konferensi pers resmi pertama sejak merebut kekuasaan di Afghanistan. 
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Ibukota Kabul, juru bicara (Jubir) Gerakan Taliban, Zabihullah Mujahid menegaskan bahwa perang di negara ini telah berakhir, pasukan Muslim ini sedang mengontrol Ibukota Kabul dan seluruh wilayah dan garis-garis perbatasan Afghanistan, bersamaan itu menekankan bahwa tugas penting sekarang mereka ialah menstabilkan situasi dan membentuk satu Pemerintah.
Situasi Afghanistan: Taliban Adakan Konferensi Pers Pertama Setelah Rebut Kekuasaan, Berkomitmen Lakukan Pembaruan - ảnh 1Jubir Pasukan Taliban, Zabihullah Mujahid (Sumber: India Today)
Ia mengeluarkan banyak komitmen bagi Afghanistan pada masa depan yang di bawah pimpinan Taliban, khususnya berkomitmen akan menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan Kitab Muslim. Selain itu, Taliban juga mengimbau semua pejabat pemerintah kembali bekerja secara normal. 
Di samping itu, Jubir Taliban juga menyampaikan penjaminan kepada komunitas internasional bahwa wilayah Afghanistan akan tidak digunakan untuk melawan pihak mana pun dan tidak membolehkan negara ini menjadi tempat sembunyi untuk organisasi-organisasi teroris. Taliban ingin membina hubungan damai dengan negara-negara lain, menyatakan Amerika Serikat harus menarik sepenuh serdadunya keluar dari Afghanistan sebelum tanggal 11 September, berkomitmen bahwa gerakan ini tidak beriktikad menyerang para serdadu AS. 
Ketika memberikan reaksi atas komitmen-komitmen Taliban, jubir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric menyatakan bahwa PBB perlu melihat tindakan-tindakan praktik dari pasukan Taliban di Afghanistan. 
Pada tanggal 17 Agustus, PBB mengimbau semua negara supaya melarang semua bentuk memaksa warga Afghanistan kembali ke tanah air setelah pasukan Taliban menyatakn sudah mengontrol Afghanistan sehingga menimbulkan gelombang takut di Ibukota Kabul. 

Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengimbau pasukan Taliban supaya menciptakan syarat kepada semua orang yang ingin meninggalkan Afghanistan, bersamaan itu memberitahukan bahwa organisasi ini telah sepakat mengerahkan lagi pesawat-pesawat ke Kabul untuk melayani pekerjaan pengungsian. 

Komentar