Ketika berbicara di depan acara peringatan hari pembebasan semenanjung Korea dari penjajahan Jepang (1910-1945), Presiden Republik Korea menegaskan kembali komitmen menghentikan perpecahan antara dua bagian negeri Korea, mengatakan bahwa dua bagian negeri ini hanya bisa “benar-benar bebas” ketika menegakkan perdamaian jangka panjang dan membangun komunitas ekonomi bersama. Presiden Moon Jae in mengatakan bahwa karena dua bagian negeri Korea telah bersedia menuju ke perdamaian melalui penghentian tindakan permusuhan menurut permufakatan yang telah dicapai dalam pertemuan puncak pertama dengan pemimpin RDRK, Kim Jong Un (27/4) lalu.