Dalam pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Perancis, Emmanuel Macron pada Senin (30 Desember), Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi menekankan perlu menitik-beratkan pemulihan keamanan dan kestabilan di Libia, mendukung upaya-upaya anti-terorisme dan melemahkan kegiatan-kegiatan berbagai pasukan bersenjata serta menghentikan intervensi asing pada urusan internal Libia. Sebelumnya, Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi juga melakukan konsultasi dengan beberapa pimpinan lain seperti Amerika Serikat, Italia, Jerman dan Yunani tentang penghentian krisis di Libia.
Libia masih berada dalam situasi perpecahan politik dan eskalasi kekerasan setelah terjadinya gejolak politik pada tahun 2011 yaitu menggulingkan pemimpin Moamer Gadhafi. Sekarang negara ini masih ada dua pemerintahan dengan pasukan-pasukan bersenjata sendiri.