Dalam penyataan yang dikeluarkan sehubungan dengan Hari Meteorologi, PBB memberitahukan bahwa hampir 33 persen penduduk di dunia, terutama di negara-negara yang kurang berkembang dan negara-negara pulau kecil yang sedang berkembang, tidak mendapat sistem peringatan dini terkait bencana alam, yang di antaranya 60 persen penduduk di Afrika harus menghadapi bencana cuaca. Meskipun rencana ini diprediksi akan menghabiskan biaya 1,5 miliar USD, namun PBB menegaskan ini merupakan jumlah uang yang digunakan secara rasional dibandingkan dengan kerusakan bencana-bencana meteorologi.
Di lain pihak, Direktur Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Petteri Taalas menekankan bahwa jumlah uang tersebut sangat diperlukan untuk membuat sistem peringatan dini terkait cuaca, sumber air, dan iklim. WMO percaya bahwa jumlah investasi ini akan menyelamatkan banyak warga sipil, melindungi warga yang rentan, dan menguntungkan secara ekonomi.