Pelajar perempuan datang ke sekolah di Kabul, Afghanistan, tanggal 23/3/2022 (Foto: AFP/VNA) |
Dalam pernyataannya, Sekjen PBB Guterres telah menyatakan kekecewaannya atas keputusan Taliban tersebut. Ia menganggap bahwa tindakan ini melanggar hak kesetaraan perempuan dan anak-anak perempuan terhadap pendidikan. Ia mengimbau pemerintah Taliban agar segera membuka sekolah bagi semua pelajar.
Pada hari yang sama, juru bicara Kemetnerian Luar Negeri AS, Ned Price, menganggap bahwa keputusan Taliban tersebut bertentangan dengan komitmen-komitmen terbuka pasukan ini dengan warga Afghanistan dan komunitas internasional. Hal ini akan mempengaruhi proses untuk mendapat pengakuan internasional dari pasukan ini.