Konkretnya, IMF telah meningkatkan prakiraan pertumbuhan kawasan Asia-Pasifik pada tahun ini ke 4,5 persen, meningkat 0,3 poin persen dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya. Perekonomian-perekonomian yang baru muncul di Asia menduduki mayoritas di antara semua yang luar diduga tentang pertumbuhan positif yaitu Malaysia, Filipina, Vietnam, dan khususnya India. IMF menilai bahwa meskipun pertumbuhan kawasan Asia-Pasifik pada tahun ini bisa lambat tapi masih lebih baik dibandingkan dengan prakiraan dan Asia-Pasifik masih merupakan kawasan yang dinamis, menduduki sekitar 60 persen pertumbuhan global.
Tetapi, IMF juga merekomendasikan Bank-Bank Sentral di Asia supaya perlu terus fokus menstabilkan harga di dalam negeri dan menghindari untuk mengeluarkan keputusan-keputusan kebijakan yang bergantung banyak pada pengaruh suku bunga yang diprakirakan Federal Reserve System (FED).