Ikan panggang Pa pinh top (Foto: VOV)

Karena adat istiadat warga etnis minoritas Thai  biasanya hidup di dekat sungai, anak sungai, danau dan kolam, maka laki-laki etnis minoritas Thai sangat pandai menangkap ikan. Oleh karena itu, ikan panggang merupakan makanan yang umum dikenal bagi warga etnis minoritas Thai di daerah Tay Bac.

Ikan bisa diolah menjadi banyak makanan yang berbeda-beda  seperti: ikan panggang, ikan goreng, ikan rebus, ikan asapan, ikan mentah  dan sebagainya. Namun, ini merupakan makanan-makanan yang diolah secara sederhana. Tapi makanan “pa pinh top” diolah secara lebih teliti, tidak hanya demi kebutuhan setiap hari, melainkan juga digunakan oleh warga etnis minoritas Thai untuk menjamu  tamu.

Makanan Pa pinh top dibuat dengan cara: ikan direndam dengan bumbu yang dicampur dengan herbal, bawang daun, bawang umbi,  adas cowa, selasih, serai, jahe, bawang, bawang putih dan cabai. Semuanya ditumbuk dan setelah itu akan dicampur dengan garam secara sesuai. Tapi ada satu bumbu yang tidak bisa kurang ialah “mak khen”. Itu merupakan satu jenis lada hutan, baunya harum dan sangat khas yang hanya ada di daerah gunung dan hutan di daerah Tay Bac dan digunakan dalam semua makanan warga etnis minoritas di sana. Pemilihan ikan sampai mencampur  bumbu juga sangat penting. Saudari Lo Thi Thuy, seorang personel staf  dari Restoran Nam La, Kota Son La memberitahukan: “Makanan-makanan warga etnis minoritas Thai seperti pa pinh top, nasi lemang  dan ayam panggang tidak bisa kurang. Wisatawan asal Kota Ha Noi, Kota Hai Phong, Provinsi Quang Ninh dan sebagainya selalu memasan  makanan ini. Selain itu makanan-makanan tersebut juga dikirim ke Kota Ha Noi sebagai buah tangan. Orang-orang ketika menikmati pa pinh top semuanya merasa sangat lezat. Namun untuk memasak  pa pinh top harus memilih ikan yang dibudidayakan di kolam atau ikan alami di sungai dan anak sungai maka setelah dipanggang, rasanya lezat”.

Ketika direndam dengan bumbu yang cukup, bumbu sisanya dicampur dengan hati ikan yang telah dibersihkan, setelah itu dimasukkan ke dalam perut ikan. Kemudian,  dilipat  agar bagaimana kelapa ikan akan bertemu dengan buntut  ikan. Dan akan dipasang dengan satu tusuk  bambu, dipanggang dengan arang. Dalam proses memanggang, harus menyesuaikan arang  secara masuk akal  dan dibalik-balik  secara seimbang agar supaya rasa-nya lezat dengan warna kuning. Pa pinh top dimakan ketika masih panas dan dimakanbersama  dengan nasi ketan. Saudara Nguyen Lan Phuong, wisatawan asal Kota Ha Noi memberitahukan:

“Pa pinh top merupakan satu makanan ikan panggang yang diolah secara sangat teliti dengan bermacam-macam bumbu. Ada banyak unsur untuk membuat satu makanan yang enak dan khas seperti ikan pa pinh top. Saya sangat terkesan”.

Dalam keluarga-keluarga warga etnis minoritas Thai, makanan Pa pinh top merupakan masakan khas dari etnisnya yang tidak bisa kurang ketika menjamu tamu, memanifestasikan kehormatan tuan rumah. Dalam acara pernikahan, pihak keluarga laki-laki, ketika mengadakan pertemuan harus ada pasang ayam rebus dan pasang ikan panggang. Ketika pergi ke hutan atau huma, mereka biasanya memberikan nasi ketan dan ikan panggang. Atau ketika melakukan kunjungan menyapa sanak keluarga-nya, mereka juga membawa nasi ketan dan ikan panggang sebagai buah tangan.

Khususnya, setiap kesempatan Musim Semi atau Hari Raya Tahun Baru Tradisonal Imlek tiba, meskipun keluarga itu miskin atau kaya, harus menyiapkan makanan  pa pinh top untuk menyedekahi nenek-moyang, melaporkan kepada nenek-moyang hasil yang tercapai dalam usaha bisnis setelah satu tahun susah-payah serta memohon satu tahun baru yang sejahtera dan mujur. Makanan Pa pinh top juga merupakan makanan  yang menarik dan sulit dilupakan  bagi  para wisatawan dari semua penjuru Tanah Air setiap kali datang  ke daerah gunung dan hutan di daerah Tay Bac.