Ciri khas dari pakaian perempuan etnis minoritas Mong Putih, Provinsi Ha Giang

TO TUAN
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Bersama dengan bahasa dan aksara, pakaian merupakan salah satu rincian penting pertama untuk mengidentifikasi dan membedakan antara etnis ini dengan etnis yang lain. Seperti halnya dengan banyak etnis minoritas yang hidup di daerah pegunungan Tay Bac (daerah Barat Laut, Viet Nam Utara), pakaian perempuan etnis minoritas Mong pada umumnya dan perempuan etnis minoritas Mong Putih pada khususnya tidak hanya kental dengan jati diri kebudayaan, tapi juga mengandung nilai-nilai artistik dan nilai sejarah dari masing-masing etnis.
Ciri khas dari pakaian perempuan etnis minoritas Mong Putih, Provinsi Ha Giang - ảnh 1Pakaian perempuan etnis minoritas Mong Putih  (Foto:  vov.vn)

Ketika tiba di Provinsi Ha Giang, dengan mata kepala sendiri memandangi para perempuan etnis minoritas Mong dalam pakaian yang berwarna-warni, baru bisa melihat kehalusan yang dimanifestasikan di setiap selaman sehingga menciptakan motif-motif yang canggih. Itu merupakan satu proses yang rajin bekerja dan imajinasi yang beranekaragam dari perempuan etnis minoritas Mong. Semuanya menciptakan jati diri sendiri, tapi tetap kental dengan jati diri kebudayaan etnis minoritas Mong di Provinsi Ha Giang.

Pakaian perempuan etnis minoritas Mong di Provinsi Ha Giang dibagi menjadi 4 kelompok: Etnis minoritas Mong Putih, etnis minoritas Mong hijau, etnis minoritas merah dan etnis minoritas Mong Hitam. Pakaian perempuan etnis minoritas Mong selalu berwarna-warni. Di antaranya, yang paling menonjol ialah berbagai rok perempuan etnis minoritas Mong Putih. Pakaian-pakaian etnis minoritas Mong dibuat oleh para perempuan dengan tangannya yang trampil. Ciri yang khas di pakaian etnis minoritas Mong ialah dibuat dari kain linen. Menurut tradisi, menanam pohon rami, menjahit baju linen, menyulam dan menenun kain ikat, melukis dan mencelup motif dan lain-lain telah menjadi kejuruan tradisional bagi perempuan etnis minoritas Mong. Pohon rami ditanam berumur kira-kira 2 bulan, kemudian dipaneni, dikeringkan, ditumbuk dan dibuat menjadi tali. Setelah proses ini, semua tali dibuat menjadi serat-serat yang kecil untuk memulai satu proses yang menuntut teknik menenun, menjahit dan menyulam produk.  Menurut pemikiran  dahulu kala, kain linen punya arti religius yang mendalam bagi warga etnis minoritas Mong, serat linen dianggap sebagai serat yang menghantar jiwa orang yang meninggal ke nenek moyang, oleh karena itu, kain linen dan pakaian-pakaian tradisional selalu muncul dalam berbagai ritual dan pesta tradisional warga etnis minoritas Mong. Bapak Vang A Sua, peneliti kebudayaan etnis minoritas Mong memberitahukan: “Etnis minoritas Mong masih berhasil menjaga banyak ciri budaya tradisional dengan berbagai pesta, seni tarian seruling Khen, cabang olahraga rakyat, pacuan kuda, memanah dan lain-lain. Di antaranya, mereka masih berhasil menjaga banyak tradisi seperti  kejuruan merajut, menempa, khususnya ialah kejuruan menenun kain linen dan kain ikat”.

Menurut tradisi, sejak masa kanak-kanak, anak-anak perempuan etnis minoritas Mong telah diajar oleh para nenek, ibu dan kakak untuk  menjahit, menyulam agar ketika naik dewasa, para perempuan etnis minoritas Mong bisa menjahit pakaian-pakaian sebagai harta bawaan ketika menikah suami. Saudari Sung Thi Mai, berusia 23 tahun, warga etnis minoritas Mong di Kabupaten Quan Ba, Provinsi Ha Giang memberitahukan bahwa  bagi perempuan etnis minoritas Mong pada umumnya, pakaian merupakan harta. Dia mengatakan: “Saya membuat pakaian sejak usia 12 tahun, tapi sampai usia 18 tahun, saya baru bisa menenun dan menyambungkan benang serta membuat proses-proses yang sederhana. Bagi perempuan etnis minoritas Mong, maka menjahit pakaian dan rok tradisional merupakan hal yang sangat penting”.

Rok dari perempuan etnis minoritas Mong tidak hanya memenuhi kebutuhan material saja, tetapi juga memenuhi kebutuhan estetika. Rok yang dihias secara indah juga merupakan ukuran tentang bakat perempuan etnis minoritas Mong. Keindahan rok ini merupakan karya budaya sambil dikaitkan erat dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari dan kebutuhan estetika. Semua motif di pakaian warga etnis minoritas Mong cenderung ke warga-warni. Tentang segi teknik dan artistik dalam proses menenun kain dan menciptakan motif di kain atau produk-produk dari kain, warga etnis minoritas Mong tahu menerapkan banyak teknik dan kecanggihan secara lancar seperti menenun, menyulam dan melukis di kain. Setiap metoda mempunyai ciri teknik sendiri di mana mereka tahu menerapkan keunggulan-keunggulan untuk saling melengkapi, menciptakan satu panorama yang sempurna bagi seni rupa di produk penenunan. Setiap pakaian memilik keindahan yang khas dan tersendiri, melalui itu, menunjukkan keanekaragaman kebudayaan dari setiap kelompok warga etnis minoritas Mong di Provinsi Ha Giang. Kombinasi yang harmonis dan trampil dalam pakaian adat warga etnis minoritas Mong telah memberikan satu karakter yang sehat dan tekun kepada mereka, membangkitkan daya hidup yang kuat dari orang-orang yang hidup di daerah pegunungan.  

Komentar