 Gerbang masuk ke Dukuh wisata Si Thau Chai (Foto: Ngoc Anh) |
Dukuh Si Thau Chai saat ini memiliki 62 kepala keluarga dengan 308 jiwa, mayoritasnya adalah warga etnis minoritas Dao. Pada tahun 2016, Si Thau Chai diakui Provinsi Lai Chau sebagai desa wisata masyarakat. Pada tahun 2017, warga dukuh mulai membuka arah pengembangan pariwisata masyarakat dan dengan cepat menjadi destinasi wisata yang atraktif, menarik kedatangan banyak wisatawan. Phan A Pao, pemilik homestay di Dukuh Si Thau Chai, mengatakan:
“Di dukuh terdapat 12 keluarga yang membuka homestay untuk siap menyambut tamu. Saat ini, ada lagi 6 keluarga yang sedang terus melakukan homestay. Homestay milik saya mulai beraktivitas pada tahun 2018, dan sekarang saya memperluasnya karena kedatangan banyak rombongan wisatawan. Dulu, rumah saya hanya bisa menampung 10 orang, sekarang bisa menampung 50 tamu. Di dukuh ada layanan paralayang, satu kali melayang harganya 1,2 juta VND selama 20 menit. Turis banyak datang dari bulan tiga imlek hingga akhir Tahun Baru Imlek, turis asing sebagian besar adalah orang Inggris dan Republik Korea”.
Yang mengesankan bagi pengunjung yang pertama kali datang di sini ialah ruang yang tenang, hijau, bersih dan indah dengan bunga mawar, anggrek, berbagai jenis pohon buah-buahan seperti persik, plum, pir yang ditanam di kedua sisi jalan, di kebun, di lereng gunung. Jalan menuju dukuh dibuat dengan batu, di kedua sisi jalan ada tembok-tembok batu, di beberapa tempat ada patung orang dan patung binatang seperti ayam, babi, bebek, burung... semuanya terlihat sangat hidup-hidup dan menyenangkan. Para keluarga bersama-sama membangun ruang hidup bersama, seperti pondok wisata, meja dan kursi batu di udara luar yang ditempatkan di area umum bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan dan memfoto.Saudari Nguyen Hue Chi, seorang wisatawn dari Kota Hanoi, mengungkapkan:
“Dukuh wisata Si Thau Chai memiliki pemandangan alam yang sangat indah, orang-orangnya ramah, makanan lokal enak dan menarik. Saya terkesan karena semua homestay di sini yang sangat rapi dan pelayanannya sangat baik. Saya sangat senang datang ke sini. Jika ada kesempatan, saya akan kembali berkunjung ke sini”.
Datang ke dukuh Si Thau Chai, Anda berkesempatan mengunjungi dan menemukan pusaka-pusaka budaya kebendaan seperti rumah tradisional warga etnis minoritas “Trinh tuong” (rumah yang terbuat dari tanah); bisa ikut serta dalam pesta-pesta seperti upacara “Cap sac” (upacara pengakuan laki-laki sudah dewasa), upacara tarian di dalam api, dan lain-lain. Bagi wisatawan yang menyukai wisata petualangan, mereka akan dapat melihat dan mendapat pengalaman kekita mengemudikan kendara di jalan “off-road”, mendaki gunung, terbang paralayang untuk memandangi panorama lembah Tam Duong. Lu Van Pao, pemilik sebuah homestay di dukuh Si Thau Chai, mengatakan:
“Datang ke dukuh, wisatawan dapat mengumpulkan pengalaman dalam budaya kuliner, bekerja bersama-sama warga daerah, dan mengalami kehidupan bersama dengan mereka. Beberapa wisatawan datang ke sini untuk membeli madu. Tim seni siap melakukan pertunjukan untuk melayani tamu dengan tarian, nyanyian, dan api unggun. Tamu dan warga bersam-sama menari di sekitar api unggun untuk menciptakan solidaritas dan keramahan. Jumlah wisasatawan lebih banyak pada akhir pekan”.
 Rumah tradisional warga etnis Dao "Trinh tuong" (Foto: Thanh Ngan) |
Sejak tahun 2015, Kabupaten Tam Duong telah memperluas, mengupgrade dan mengaspal jalan lama ke dukuh Si Thau Chai, menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk perjalanan, sehingga lebih banyak wisatawan datang ke dukuh. Pemerintahan daerah memberikan perhatian khusus dan mendorong warga di dukuh untuk mengembangkan pariwisata. Ibu Tan Thi Nhan, Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Ho Thau, mengatakan:
“Dalam kegiatan pariwisata, kami telah memembagi tugas kepada para pejabat dukuh untuk melakukan koordinator. Homestay dengan kedatangan tamu akan membeli makanan dari homestay yang sekidit tamu agar para keluarga memiliki pendapatan yang tetap. Kecamatan membantu 15 juta VND per keluarga, kabupaten membantu 50 juta VND setiap rumah untuk membangun homestay. Selain itu, memberikan bantuan untuk penanaman pohon buah-buahan beriklim sedang, seperti persik, pir, plum. Kehidupan masyarakat telah lebih meningkat dalam beberapa tahun terakhir”.
Saat ini, Kabupaten Tam Duong sedang memperkuat konektivitas dengan klub-klub paralayang untuk menyelenggarakan turnamen paralayang internasional di Dukuh Si Thau Chai pada festival-festival di daerah. Melalui itu, kabupaten bisa mempromosikan citra manusia, pemandangan alam, dan identitas budaya tradisional masyarakat Dao di Dukuh Si Thau Chai. Dukuh Si Thau Chai adalah obyek wisata masyarakat yang dikombinasikan dengan ekowisata, semakin menarik lebih banyak wisatawan baik dari wilayah dekat maupun dari jauh.