Timor Leste Bergabung dengan ASEAN: Tingkatkan Posisi Bersama dari Blok

Quang Dung
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Tgl 26 Oktober menandai tonggak sejarah baru bagi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ketika Timor Leste resmi bergabung sebagai anggota ke-11. Event ini menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang menaungi seluruh negara di kawasan Asia Tenggara, sekaligus membina daya lentingbaru dalam memperkuat daya lenting dan solidaritas bagi ASEAN pada masa depan.
Timor Leste Bergabung dengan ASEAN: Tingkatkan Posisi Bersama dari Blok - ảnh 1PM Malaysia, Anwar Ibrahim (kanan), PM Timor Leste, Xanana Gusmao (tengah) dan Sekjen ASEAN, Kao Kim Hourn (Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa)

Perjalanan Bersejarah dari Timor Leste

 

Upacara penandatanganan Pernyataan penerimaan Timor Leste ke ASEAN berlangsung pada pagi hari tanggal 26 Oktober di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang ke-47 di Kuala Lumpur, Ibukota Malaysia. Momentum ini menandai perluasan anggota pertama ASEAN pada abad ke-21, sekaligus melengkapi keanggotaan 11 negara di kawasan Asia Tenggara di bawah satu payung organisasi. Di depan upacara tersebut, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim menegaskan:

Kehadiran Timor Lester menyempurnakan keluarga ASEAN, menegaskan kembali nasib bersama dan pemahaman mendalam akan solidaritas regional. Dalam Komunitas ASEAN, perkembangan dan kemandirian strategis dari Timor Leste akan mendapat dukungan teguh dan berjangka panjang”.

Bagi Timor Leste, negara termuda di kawasan Asia Tenggara, keanggotaan penuh di ASEAN merupakan pencapaian strategis terpenting sejak negara tersebut meraih kemerdekaan. Sejak permohonan resmi diajukan pada tahun 2011, ASEAN telah melakukan berbagai kajian kesiapan yang mencakup stabilitas politik, kemampuan ekonomi dan persiapan institusi.

Timor Leste Bergabung dengan ASEAN: Tingkatkan Posisi Bersama dari Blok - ảnh 2PM  Timor Leste, Xanana Gusmao (Foto:  REUTERS/Chalinee Thirasupa)

Dalam masa bakti Malaysia menjabat Ketua ASEAN tahun 2025, semua upaya pendorongan bergabungnya Timor Leste telah diperkuat. Timor Leste terjamin menyelesaikan peta jalan dan memenuhi semua komitmen yang diperlukan di ketiga pilar ASEAN termasuk politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya. Menjadi anggota ke-11 ASEAN membuka peluang besar bagi Timor Leste dalam mengembangkan ekonomi, melakukan integrasi regional dan internasional. PM  Timor Leste, Xanana Gusmao mengatakan:

“Bagi warga Timor Leste, ini tidak hanya merupakan impian yang menjadi kenyataan, tetapi merupakan komitmen kuat terhadap perjalanannya, satu perjalanan yang gigih, bertekad dan penuh dengan harapan. Bagi ASEAN, ini merupakan kelanjutan satu visi akan satu keluarga yang sungguh-sungguh bersolid, berkait satu sama lain dengan semua nilai bersama, hasrat bersama dan nasib kolektif”.

 

Meningkatkan Posisi ASEAN

 

Bagi ASEAN, penerimaan Timor Leste tidak hanya memperluas ruang geo-politik dan ekonomi ASEAN saja, maka memanifestasikan semangat terkait dan berbagi dalam proses pengembangan di kawasan. Pakar Beni Sukadis, koordinator senior dari Institut Penelitian Pertahanan dan Strategi Indonesia menilai bahwa penerimaan Timor Leste merupakan satu tonggak bagi sifat inkusif dan reputasi ASEAN, sekaligus membuktikan komitmen akan solidaritas regional dan visi akan satu Komunitas Asia Tenggara yang benar.

Pandangan ini mendapat dukungan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa. Menurut dia, pada masa lampau ASEAN sering menjadi obyek yang menderita banyak kerugian akibat persaingan antara kekuatan besar di dunia. Tetapi, ASEAN telah bertransformasi melalui perluasan blok, dan meningkatkan kekuatan internal, mendorong sentralitasnya dan proaktif ikut menetapkan semua prinsip dan ketertiban bersama dari hubungan internasional. Oleh karena itu, penggabungan Timor Leste pastilah akan terus mendorong posisi ASEAN.

“Pada awalnya, ASEAN hanya beranggotakan lima negara, tapi seiring waktu, ASEAN terus berkembang dengan bergabungnya Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja tanpa menimbulkan rasa menang atau kalah. ASEAN hanya diperluas dan melakukan integrasi, hingga kini, Timor Leste telah bergabung. Saya pikir bahwa hal ini menunjukkan jati diri dan kemampuan adaptasi dari ASEAN, di tengah konteks perubahan dunia yang  cepat”.

Selain aspek geo-politik, banyak pakar juga menilai bahwa penggabungan Timor Leste, sebuah negara yang kaya dengan sumber daya minyak tambang akan meningkatkan kekuatan ekonomi bagi ASEAN dalam konteks ekonomi dunia mengalami destabilitas seperti kini. Secara keseluruhan, bagi ASEAN ini merupakan langkah yang memperkokoh legitimasi dan daya tarik, tetapi juga menuntut upaya besar dalam membantu Timor Leste memenuhi standar institusi dan kemampuan penyelenggaraan.

Komentar