Tahun 2018-Tahun kunci bagi Vietnam untuk membangun negara start-up

BAO NGOC-THY HAT-VINH PHONG
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Pemerintah Vietnam memilih tahun 2016 menjadi “Tahun nasional start-up”. Selama dua tahun ini, Pemerintah serta banyak daerah telah berupaya keras untuk membentuk eko-sistim start-up bagi semua unsur ekonomi dan berbagai lapisan rakyat, menciptakan kepercayaan di pasar secara lebih kuat, menciptakan dinamika untuk mengawali bisnis, memacu kreativitas dan lain-lain. Tahun 2018 dianggap sebagai kunci bagi Vietnam untuk mempercepat aktivitas start-up untuk tahun-tahun mendatang.
Tahun 2018-Tahun  kunci bagi Vietnam untuk membangun negara start-up - ảnh 1Satu sudut di Kota Hanoi  (Foto: vov.vn) 

Pemerintah Vietnam sejak permulaannya telah menjadi pelopor dengan komitmen kuat dari Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc: Bertekad membangun satu pemerintah yang berintegritas dan membina, bertindak dan mengabdi. Semua komitmen itu benar-benar merupakan tugas wajib bagi semua badan administrasi dari pusat sampai daerah dan warga, terutama pada latar belakang Tanah Air melakukan integrasi yang semakin intensif dan ekstensif pada perekonomian global.

 

Melakukan start-up untuk memakmurkan diri sendiri dan membangun Tanah Air

Kota Ho Chi Minh merupakan daerah yang memelopori seluruh negeri dalam gerakan start-up ketika memutuskan mengalokasi 1 triliun VND dari sumber modal anggaran keuangan untuk membantu proyek-proyek start-up, biaya bantuan maksimal untuk setiap proyek sebesar 2 miliar VND. Bersamaan dengan itu, menuju ke pembentukan pusat bantuan start-up untuk melakukan konektivitas dengan berbagai dana investasi, sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah tentang kebijakan-kebijakan yang bersangkutan. Terhitung sampai akhir tahun 2016, telah ada kira-kira 200 proyek terdaftar yang mendapat bantuan. Kota ini menargetkan agar sampai tahun 2020 akan memberikan bantuan kepada 2000 proyek start-up. Ibu Tran Thi Binh Minh, Wakil Kepala Dinas Perencanaan dan Investasi Kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Kota Ho Chi Minh akan membentuk pusat start-up. Pusat ini akan memberikan konsultasi, memberikan bantuan dalam hal lapangan, melakukan konektivitas dengan kebun pembibitan, badan usaha besar dan mengonektivitas ide dengan badan usaha”.

Vu Tien Loc, Ketua Kamar Dagang dan Industri Vietnam menyatakan bahwa tahap 2016-2020, Vietnam menetapkannya sebagai lima tahun nasional start-up, lima tahun di mana seluruh negeri memusatkan semua tenaga untuk mengembangkan badan usaha. “Start-up sedang menjadi satu gerakan, satu kecenderungan dari perekonomian Vietnam. Kalau mengungkapkan kata-kata tentang perekonomian Vietnam untuk tahun-tahun selanjutnya, saya berpikir bahwa itulah “Pemerintah  membina dan seluruh rakyat melakukan start-up”. Oleh karena itu, masalah start-up, khususnya start-up kreatif sedang menjadi satu permintaan paling penting bagi perekonomian Vietnam, terutama untuk mengarah ke target sampai tahun 2020, Vietnam memiliki sedikit-dikitnya 1 juta badan usaha, artinya selama 5 tahun kita harus meningkatkan dua kali lipat jumlah badan usaha dalam perekonomian, selama lima tahun ini, kita sudah berprestasi seperti prestasi dalam masa 30 tahun melakukan pembaruan. Itu merupakan satu terobosan dalam kebijakan pengembangan badan usaha di Vietnam”.

 

Memanfaatkan revolusi industri 4.0 untuk melakukan start-up dengan sukses

Dalam gelombang start-pup global, Vietnam diklasifikasi sebagai negara semangat start-up yang memelopori dunia. Revolusi industri 4.0 menciptakan perubahan-perubahan yang bersifat terobosan dalam produksi dan bisnis global dan ini juga merupakan peluang yang kondusif bagi badan usaha Vietnam untuk melakukan start-up. Menurut ekonom Pham Chi Lan, peluang dan tantangan bagi badan usaha start-up berkaitan dengan kecenderungan integrasi ekonomi internasional dan era digial 4.0. Hal ini menuntut kepada badan-badan usaha supaya  membangun satu strategi perkembangan yang berkesinambungan dan melakukan langkah-langkah yang kongkrit dan mantap untuk memasuki revolusi industri ini. “Teknologi bukanlah hanya untuk teknologi saja, agar teknologi mengabdi target perkembangan yang berkesinambungan. Infrastruktur yang paling penting pada zaman teknologi digital ini ialah basis data. Hampir semua badan usaha Vietnam dimiliki oleh kaum muda. Mereka akan harus bekerjasama satu sama lain, bekerjasama dengan para mitra yang lain dan bukanlah hanya dengan manusia dan mesin saja. Mereka harus punya kapabilitas, tanggung-jawab dan kemampuan untuk bekerjasama dengan mitra-mitra itu”.

Semua kebijakan yang dijalankan oleh Pemerintah sedang menciptakan ancang-ancang terhadap pengembangan badan usaha, mengarah ke targat 1 juta badan usaha yang beraktivitas secara efektif pada tahun 2020. Target  ini memanifestasikan harapan Pemerintah terhadap perkembangan dan start-up yang dilakukan oleh badan usaha. Untuk mencapai target ini menuntut kepada upaya keras dari banyak kementerian, instansi dan badan usaha start-up sendiri dalam berdiri secara mantap, mengembangkan produksi dan bisnis serta melakukan integrasi internasional.  

Komentar