Memanfaatkan dan mengkonservasikan situs-situs peninggalan sejarah di Kota Ho Chi Minh

Bui Hang – Lan Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya selama lebih dari 322 tahun ini, bumi Gia Dinh-Sai Gon-Kota Ho Chi Minh sedang menyimpan banyak inti sari pusaka budaya perkotaan yang sangat beranekaragam. Itu merupakan keuntungan dan potensi untuk membangun dan mengembangkan pusaka-pusaka menjadi produk-produk wisata yang khas, turut memberikan sumbangan yang penting dalam mengkonservasikan, mempertahankan dan mengembangkan berbagai nilai dan identitas budaya yang khas dari Kota Ho Chi Minh. 
Memanfaatkan dan mengkonservasikan situs-situs peninggalan sejarah di Kota Ho Chi Minh - ảnh 1 Panorama Gereja Basilika Notre-Dame Saigon (Foto: Internet)

Sekarang, Kota Ho Chi Minh memiliki lebih dari 170 situs peninggalan sejarah yang telah diakui. Itu merupakan situs-situs peninggalan sejarah –budaya yang punya selar-selar tersendiri, memanifestasikan proses membuka, membangun dan mengembangkan-nya banyak generasi penduduk ang bermukim di sana. Daftar situs peninggalan sejarah yang telah diakui di kota ini memusat pada ragam-ragam seperti :Arkeologi, arsitektur artistik dan sejarah.

Dalam ragam  situs peninggalan arsitektur artistik-kesenian, sejarah dan kebudayaan, Kota Ho Chi Minh memiliki bangunan-bangunan arsitektur yang mengabdi kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat seperti basis-basis kepercayaan dan agama serta bangunan-bangunan yang mengabdi kehidupan rakyat. Tentang situs-situs peninggalan sejarah revolusioner, yang menonjol ialah situs-situs seperti : Auditorium Thong Nhat, Terowongan Cu Chi, Dermaga Nha Rong dan sebagainya. Selain itu, kota ini juga memiliki kira-kira 1.000 pagoda dan pagoda kuno dengan sejarah-nya lebih dari 100 tahun seperti: pagoda Linh Son, Sac Tu Truong Tho dan lain-lain. Di samping pusaka-pusaka budaya bendawi, kota ini juga memiliki bermacam bentuk pusaka budaya non-bendawi yang sangat kaya dan beranekaragam.

Menurut Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh, pada tahun 2019, jumlah total kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai lebih dari 8,6 juta orang, jumlah total kedatangan wisatawan domestik (wisdom) mencapai lebih dari 32,7 juta orang. Wisatawan biasanya mengunjungi tempat-tempat seperti Gereja Basilika Notre-Dame Saigon, Gedung Kantor Pos, Gedung Teater,  Istana Thong Nhat, pasar Ben Thanh, jalan  untuk para pejalan kaki Nguyen Hue dan sebagainya. Saudari Nguyen Thi Hong Phuong, seorang wisatawan asal Kota Ha Long, Provinsi Quang Ninh, Vietnam Utara memberitahukan bahwa ketika datang ke Kota Ho Chi Minh, dia sangat ingin  mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah tapi tidak mudah mencari tahu informasi tentang situs-situs tersebut. Dia mengatakan:

“Sebelum tiba di Kota Ho Chi Minh, saya telah melakukan konsultasi di jaringan internet, tapi tidak ada banyak informasi tentang situs-situs peninggalan sejarah di sana. Kalau mau menyerap kedatangan wisatawan di sana, Kota Ho Chi Minh harus memuat banyak informasi tentang situs-situs tersebut di jaringan internet atau dengan cara apa pun memberikan informasi kepada para wisatawan”.

Menurut hemat bapak Nguyen Duc Hiep, pencipta tiga proyek survey Sai Gon-Cho Lon,  Ilmuwan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pusaka, Negara Bagian New South Wales, Australia, cara satu-satunya untuk menghubungkan situs-situs peninggalan sejarah di Kota Ho Chi Minh ialah menyusun  kisah-kisah. Dari kisah-kisah tentang setiap situs peninggalan, dan pusaka akan menjadi atraktif bagi para wisatawan. Di samping itu, juga menegakkan papan yang menegaskan satu bangunan dan tempat sebagai situs peninggalan sejarah budaya dan dikaitkan dengan informasi-informasi singkat kepada para wisatawan sehingga bisa dimengerti. Dia mengatakan:

“Di beberapa situs peninggalan atau beberapa tempat yang dikunjungi orang-orang terkenal, bisa dibuat papan penjelasan  di luarnya. Di beberapa kota yang berbudaya yang lain juga melakukan hal ini. Contohnya, di banyak daerah di Perancis, juga ada kutipan n “Presiden Ho Chi Minh sudah pernah  tinggal di sana”. Di kota-kota yang berbudaya, tidak hanya orang-orang yang adalah warga di kota ini saja, tapi semua tokoh yang terkemuka di dunia yang telah datang dan hidup di kota ini juga dihormati”.

Pusaka memiliki nilai penting ialah tidak bisa diciptakan kembali, semakin lama semakin mengakumulasi, nilai yang semakin tinggi. Nilai tersebut bisa diubah menjadi nilai ekonomi. Nilai ini dimanfaatkan secara jangka panjang tidak oleh perseorangan mana  pun atau satu kolektif mana pun tapi  ia merupakan nilai ekonomi bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, memerlukan konektivitas antara para pengelola kebudayaan dan pariwisata untuk bisa menambah dan meningkatkan daya tarik pusaka-pusaka budaya di kota ini. Pekerjaan tersebut akan membuat pusaka-pusaka tidak hanya merupakan sumber daya  wisata melainkan juga menjadi destinasi-destinasi wisata yang sunguh-sungguhnya sangat atraktif bagi para wisdom dan wisman.

Usaha mengkonservasikan dan mengembangkan pusaka budaya yang dikaitkan dengan usaha mengembangkan sosial-ekonomi melalui pola wisata akan memberikan hasil-guna yang praksis kepada Kota Ho Chi Minh. Pariwisata pusaka di samping menciptakan pendapatan dan lapangan kerja sekaligus menciptakan motivasi dan sumber daya untuk mengkonservasikan dan mengembangkan nilai pusaka. Bersamaan itu, memberikan bantuan positif dalam meningkatkan kualitas kehidupan, memperkuat pengertian, menghormati keanegaragaman dan inteferensi kebudayaan, menjadi dasar dalam menetapkan prinsip perilaku yang sesuai antara warga dengan wisatawan dan pusaka. 

Komentar