Nguon Mengheang, Kepala Rombongan Siswa Kamboja di Vietnam (Foto: Quang Anh) |
Para siswa Kamboja pada pokoknya kuliah di beberapa perguruan tinggi seperti: Sekolah Tinggi Kedokteran Kota Hanoi, Sekolah Tinggi Pembangunan, Institut Politeknik Hanoi dan sebagainya. Saudara Nguon Mengheang, Kepala Rombongan Siswa Kamboja di Vietnam merupakan salah seorang di antaranya.
Nguon Mengheang mulai datang menempuh kuliah di Vietnam pada tahun 2015. Setelah setahun belajar bahasa Vietnam di Sekolah Persahabatan 80 (T 80), Mengheang telah resmi menjadi mahasiswa Institut Ekonomi Nasional, jurusan Manajemen dan Bisnis. Pada tahun ini, usia Mengheang sudah 24 tahun dan sedang merupakan mahasiswa tahun ke-3. Tentang alasan mengapa memilih kuliah di perguruan tinggi di Vietnam, Nguon Mengheang mengatakan:
“Setelah mencaritahu, saya mengetahui bahwa Institut Ekonomi Nasional merupakan salah satu dari perguruan tinggi pelopor tentang pendidikan ekonomi dan manajemen di Vietnam Utara. Sekarang, perpustakaan baru institut ini dilengkapi dengan sistem komputer agar mahasiswa mudah mencari buku dan dokumen. Ribuan judul buku dalam dan luar negeri, ruang yang tenang dan nyaman membantu para mahasiswa mudah berfokus dalam belajar, meneliti dan membaca buku”.
Seperti halnya dengan banyak siswa Kamboja yang lain, pada permulaan, Nguon Mengheang juga mengalami tidak sedikit kesulitan ketika menempuh kuliah di Vietnam. Yaitu kerinduan terhadap keluarga dan kampung halaman, yaitu asing dengan jalan-jalan yang dilalui sehari-hari. Pada waktu itu, sudah berkali-kali dia mau menyerah dan lari ke rumah untuk berkumpul bersama dengan keluarga. Tapi, barang kali yang paling sulit bagi dia pada waktu itu ialah kendala bahasa. Tapi, dengan mengatasi semua-nya, dengan kegandrungan dan vitalitas, sekarang Mengheang telah berhasil mengatasi semua kesulitan itu. Nguon Mengheang mengatakan:
“Dengan prestasi-prestasi permulaan seperti hari ini, saya sangat berterima kasih atas bantuan yang antusias dan bertanggung jawab tapi sangat akrab yang diberikan para dosen dan teman-teman Vietnam, terutama pada saat “kesulitan” di Sekolah Persahabatan 80 (Kotamadya Son Tay – Hanoi). Ketika baru datang di Vietnam, para dosen sangat memperhatikan kami dan menganggap kami sebagai anak. Semua hal yang sederhana tapi penuh kasih sayang itu telah membantu kami merasa tenang ketika harus tinggal jauh dari rumah dan kampung halaman”.
Memahami dengan jelas semua kesulitan itu dan untuk menanggapi semua jasa dari keluarga, dosen dan teman, Nguon Mengheang telah tidak henti-hentinya berupaya dan menggeliat dalam belajar. Dengan prestasi belajar dan pengalaman-nya, dia terpilih menjadi Kepala Rombongan Siswa Kamboja di Vietnam. Bagi Nguon Mengheang, ini baik merupakan penghormatan maupun merupakan satu tanggung jawab yang besar. Dia mengatakan:
“Ketika menerima tanggung jawab ini, saya tahu akan menjumpai banyak kesulitan, tapi juga ada banyak kesenangan. Saya bisa membantu banyak orang, berpeluang membantu teman-teman Kamboja yang sedang belajar di Vietnam. Selama bertahun-tahun terus-menerus, para siswa Kamboja selalu mencapai hasil tinggi dalam belajar. Ini juga merupakan tenaga pendorong penting terhadap saya untuk terus berupaya”.
Dari situ, Nguon Mengheang merasa sangat dekat dengan Vietnam. Dari rasa sendirian, dia merasa sangat mencintai negeri Vietnam dan telah ada banyak sahabat dekat di sini. Ketika menilai dia, pak dosen Ta Van Loi, dosen mata kuliah Kejuruan Perdagangan Luar Negeri, memberitahukan:
“Nguon Mengheang adalah mahasiswa yang sangat sopan-santun, rajin dan punya semangat tanggung jawab yang tinggi. Tidak hanya mencapai prestasi tinggi dalam belajar, dia juga sangat dinamis dalam aktivitas-aktivitas kolektif, khususnya dengan peranan Kepala Rombongan Siswa Kamboja dengan tugas mengelola, mengingatkan dan menangani masalah-masalah untuk mahasiswa Kamboja yang tinggal dan kuliah di Vietnam. Di bidang apa pun, dia juga menunjukkan tekad-nya. Dia merupakan teladan yang cerah bagi para siswa lain mengikutinya”.
Pada tahun 2020, Nguon Mengheang akan lulus dari Institut Ekonomi Nasional, jurusan Manajemen dan Bisnis. Setelah lulus, dia berencana akan tetap tinggal di Vietnam dalam waktu beberapa tahun untuk belajar pengalaman di lapangan sebelum pulang ke tanah air. Dia percaya itulah keputusan yang rasional dan tepat.