Priyo Oktaviano – Orang Ceritakan Kisah Fesyen Internasional dengan Budaya Bangsa Indonesia

Nguyen Ha, Phuong Thao
Chia sẻ

(VOVWORLD) - Pekan Fesyen Internasional Vietnam Musim Gugur-Musim Dingin 2022 - Aquafina Vietnam International Fashion Week Fall Winter 2022 (AVIFW) berlangsung dari tgl 23 hingga tgl 27 November di Wisma Olahraga Quan Ngua, Hanoi, menghimpun 18 desainer, merek fesyen besar di dalam dan luar negeri. Berpartisipasi dalam ajang busana paling bergengsi dan terbesar tahun ini di Vietnam, adalah Priyo Oktaviano – seorang desainer Indonesia yang telah membawa napas baru dengan satu koleksi busana dibawah mereknya sendiri yaitu "SPOUS". Dalam rubrik Rumah ASEAN, mari kita temui desaineryang bertalenta tersebut melalui dua reportase:

Bagian 1: "Kenangan masa kecil" — Koleksi Busana Indonesia untuk kalangan muda Vietnam

Bagian 2: Desainer Indonesia, Priyo Oktaviano - Kreasi dari Nilai-nilai Tradisional

Bagian 1: "Kenangan masa kecil" — Koleksi Busana Indonesia untuk kalangan muda Vietnam

Sebagai salah seorang dari dua desainer asing yang muncul pada malam ketiga AVIFW, Priyo Oktaviano memperkenalkan koleksi dengan tema: "Kenangan masa kecil”(Childhood Reminiscence) yang penuh kepribadian dengan gaya busana jalanan. Dua puluh delapan busana dari desainer negara ribuan pulau yang digelar ke Pekan Busana Vietnam kali ini merupakan kreasi yang berdasarkan pada pelestarian nilai-nilai tradisional, khususnya motif kain tenun tradisional Indonesia.

Priyo Oktaviano – Orang Ceritakan Kisah Fesyen Internasional dengan Budaya Bangsa Indonesia - ảnh 1Beberapa busana dalam koleksi tersbeut (Sumber: KBRI)

Saat cahaya panggung menyalah, dari panggung utama, setiap busana dari koleksi “Childhood Reminiscence” berturut-turut muncul. Dengan mengayunkan langkah pertama yang sangat energik di atas catwalk dan di tengah iringan musik yang penuh gairah, model pria yang mengenakan baju panjang berwarna hijau tipis, di tangannya ada tas warna merah muda kecil telah memberikan kesan yang unik dan eksotis.

Para penonton pun tak lepas dari keheran-heranan ketika menyaksikan gebrakan dalam busana buatan desainer dari negara ribuan pulau itu saat model selanjutnya mengenakan baju berbahan kain tradisional Indonesia dan celana pendek kuning.

Perpaduan sempurna dari sepasang celana cutbrai dengan potongan kain halus yang dirancang dengan hati-hati, bersama dengan kemeja kuning lemon, dan sepatu olahraga yang tampak dinamis juga menciptakan tampilan yang "eksotis" untuk busana tersebut.

Alih-alih sepatu berhak tinggi yang biasa di catwalk, sebagian besar model memakai sepatu bot "kasa", terutama sandal-sandal plastik. Bersamaan dengan itu, rambutnya diwarnai dengan warna menonjol dan remaja. Hal yang tampak beda  yang menciptakan ciri unik dari koleksi tersebut saat dipertunjukkan adalah model, alih-alih muncul sekali, mereka melangkah dengan cepat dan mantap, berjalan berputar beriringan dengan para model yang tampil kemudian, membantu penonton memiliki kesan yang lebih mendalam terhadap koleksi tersebut. Ketika berbagi tentang koleksinya, perancang Indonesia Priyo Oktaviano mengatakan:

"Koleksi saya bersifat yang kaya style street wear untuk anak-anak muda. Saya udah menentukan warna-warna  bright, popup, nantinya warn kuning, orange hijau dan sebagainya. Harus mencelup warna, mencelup warna sendiri. Ada warna yang kimia, indigo, warna natural. Semua handmade. Itu yang second line saya dengan mengunakan kain tradisional Indonesia. Saya menggunakan bahan-bahan organsa, katun, tiler dan kabadin. Dua puluh delapan look, dua puluh delepan koleksi saya bawa.  Koleksinya lebih kebanyakan men’s wear. Jadi memang untuk anak muda, memberikan inovasi baru."

Priyo Oktaviano – Orang Ceritakan Kisah Fesyen Internasional dengan Budaya Bangsa Indonesia - ảnh 2Desainer Priyo Oktaviano (megang bunga) (Foto: Patinia AVIFW)

Ini bukan untuk pertama kalinya desainer dari negara ribuan pulau berpartisipasi dalam Pekan Fesyen Internasional Vietnam Musim Gugur-Musim Dingin. Pada  tahun 2016, ia juga memperkenalkan koleksi "Potpuirri" yang terinspirasi dari kelopak bunga kering kepada kalangan fesyen Vietnam.

Tahun ini, sebagai perancang busana tunggal Indonesia yang berpartisipasi pada  acara tersebut, ia selalu berpikir bagaimana dapat memperkenalkan ciri khas motif tradisional Indonesia tetapi tetap bersifat internasional, dan sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang diterima oleh para pemuda generasi  Z (Gen Z).

"Memori masa kecil saya yang indah. Saya membawa kain ikat “hand woven” dari Bali dan dari kota kelahiran saya – Kediri, Jawa Timur. Malam ini, yang second line saya dengan menggunakan kain tradisional Indonesia dengan beberapa daerah yang saya sebutkan ikat “hand woven”, sesuai dengan tema Aquafina Vietnam Internasional Fashion Week “Taste of Heritage”. Koleksi ini lebih playful, lebih gembira, lebih colourful, lebih untuk anak-anak muda Gen Z. Generasi muda sekarang, generasi energicnamics."  

Priyo Oktaviano – Orang Ceritakan Kisah Fesyen Internasional dengan Budaya Bangsa Indonesia - ảnh 3Veddete koleksi tersebut (Foto: Patinia AVIFW)

Veddete terakhir pakai pakaian yang didesain dengan warna hitam yang misterius. Ini adalah perbedaan dari semangat umum koleksi saat menunjukkan penyesalan desainer dengan kenangan masa kecil yang cemerlang tapi telah berlalu.

Perempuan: Setelah melihat koleksi desainer Priyo Oktaviano dari Indonesia, saya merasa tersesat di tengah busana dengan ribuan warna. Saya sangat terkesan dengan permainan warnanya. Sifat aplikatif sangat tinggi, dapat dikenakan di jalanan atau di pesta.”

Pria: Koleksi desainer Indonesia sangat cocok dengan “stylenya” sendiri. Saya ingin sekali memiliki dan memakai satu pakaian di koleksi itu. Ia memadukannya dengan sangat baik dan cocok dengan kombinasi antara faktor tradisional dan Gen Z saat ini. Saya merasa ini adalah koleksi yang akan menimbulkan gema dan menarik kalangan pemuda.”

“Childhood Reminescene” tidak hanya diterima dengan baik oleh kalangan muda Vietnam tetapi juga sangat diapresiasi oleh para desainer Vietnam. Desainer Vietnam, Nguyen Duc Hung menilai:

 “Saya sendiri  sangat menyukai koleksi ini. Yang pertama adalah cara dia menceritakan kisahnya, ini adalah kisah internasional dengan bahasa fesyen internasional. Saya melihat orientasi estetika dalam koleksi, itu merupakan tugas desainer Indonesia dan juga saya sendiri. Saya pikir bahwa koleksi ini akan diterima dengan baik oleh kalangan muda Vietnam.”

Priyo Oktaviano – Orang Ceritakan Kisah Fesyen Internasional dengan Budaya Bangsa Indonesia - ảnh 4Beberapa busana dalam koleksi tersebut (Sumber: KBRI)

Selalu menggunakan bahan kain “hand-woven” untuk desainnya - adalah cara Priyo Oktaviano mengingatkan dirinya untuk menjaga tradisi kain tenun buatan tangan Indonesia dalam karya seninya. Kehadiran pada Pekan Fesyen Internasional kali ini memberikan ide kepada Priyo Oktaviano untuk memasukkan kain tradisional Vietnam dalam koleksi berikutnya. Dari mana datangnya ide ini dan bagaimana desainer yang berbakat Indonesia tersebut akan melaksanakannya? Mari kita ikuti reportase berikutnya dengan judul: Perancang Busana Indonesia Priyo Oktaviano - Kreasi dari nilai-nilai tradisional pada minggu depan./.

Komentar