Kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3”: Sebuah selar solidaritas dan persahabatan

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Duapuluh dua kontestan asal 10 negara ASEAN  beserta 4 penyanyi undangan asal Tiongkok, Jepang dan Republik Korea, semuanya telah turut menciptakan satu panorama musik yang berwarna-warni dalam Kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3” tahun 2019 yang diadakan Radio Suara Vietnam (VOV) dari 26 sampai 28/7 lalu, di Ha Long, kota pantai yang indah permai. Melampaui kerangka dari satu kontes menyanyi, ini merupakan event kebudayaan untuk memperkuat temu pergaulan antar-negara di kawasan serta menyosialisasikan pariwisata Vietnam. 
Kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3”: Sebuah selar solidaritas dan persahabatan - ảnh 1Para kontestan "check-in" di Teluk Ha Long (Foto: VOV) 

Dengan suara nyanyi yang kuat dan penuh kekuatan internal, penyanyi perempuan Rosario Ninih Chamini Bianis asal Malaysia telah berhasil merebut hadiah pertama dalam Kontes ke-2 “Suara Nyanyian ASEAN+3”. Seperti halnya dengan para penyanyi muda ASEAN yang lain, kontes ini sungguh-sungguh merupakan satu peluang baik bagi dia untuk menguji batas kemampuannya sendiri.

“Saya sudah dua kali ikut serta dalam kontes-kontes nyanyi di dalam negeri dan saya beruntung merebut kemenangan dalam semua kontes itu. Setelah itu saya berpikir bahwa saya perlu memulai satu tantangan baru dengan skala internasional. Itulah alasan kenapa saya setuju ikut serta dalam kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3” tahun ini. Dan bersyukur kepada Yang maha kuasa, saya beruntung memperoleh kejuaraan yang ke-3. Selain hadiah, yang lebih bernilai ialah saya telah belajar banyak dari para penyanyi di kawasan serta lebih memahami kebudayaan mereka”.

Ovasi yang bergemuruh dari penonton setelah setiap acara pertunjukan yang dilakukan para penyanyi juga sedikit banyak menunjukkan keberhasilan di segi profesi dari kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3” tahun ini. Kalau pada kali pertama yang diadakan pada tahun 2017, kontes ini hanya dihadiri oleh 7 di antara 10 negara asal ASEAN, sekarang kesepuluh negara mengirim sedikitnya dua wakil untuk hadir. Selain sukses di segi profesi, penyelenggaran tahun ini juga lebih baik. Ibu Duong Bao Ngoc, Wakil Direktur Kanal Televisi Vietnam Journey, unit yang bertanggung jawab tentang penyelenggaraan panggung dan penayangan langsung kontes tahun ini di televisi. Dia memberitahukan:

“Kami sudah menggerakkan 100% sumber daya mamusia dan fasilitas untuk menjamin agar penyelenggaran berlangsung sebaik-baiknya. Setiap kelompok kontestan yang datang ke Vietnam juga diikuti satu kelompok wartawan kami untuk membuat video. Kami menggunakan “flycam” atau kamera-kamera modern untuk membuat foto dan video yang paling berkualitas tentang kontes ini. Selain tayangan langsung di televisi, kami juga memasok isi di kanal-kanal digital yang lain seperti Youtube, Facebook atau berbagai medsos yang lain”.

Kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3”: Sebuah selar solidaritas dan persahabatan - ảnh 2 Sepuluh kontestan mewakili 10 negara ASEAN pada malam babak final kontes "Suara Nyanyian ASEAN+3"

Di sela-sela kontes ini, Panitia juga melakukan kegiatan-kegiatan penghayatan budaya dan wisata untuk membantu para kontestan beristiharat, lebih banyak bertemu satu sama lain serta menyosialisasikan keindahan negeri dan orang Vietnam. Selama dua hari di Teluk Halong, para kontestan dan penyanyi undangan bersama-sama naik pesiar untuk memandangi Teluk Ha Long, pusaka alam dunia yang sudah dua kali diakui UNESCO, dan mengunjungi Museum Quang Ninh, dimana memamerkan banyak benda dan dokumen yang punya nilai budaya dan sejarah Vietnam. Semua aktivitas ini telah turut menghapuskan garis batas antara “menang-kalah”, menciptakan kenangan-kenangan indah bagi semua kontestan dalam perjalanan kali ini. Marilah kita mendengar pendapat-pendapat mereka:

“Halo Vietnam. Saya Ma Chanpanha dari Kamboja. Sangat luar biasa ketika bisa bertemu dengan banyak teman baru dalam kontes ini. Saya tidak mementingkan hasil kontes, tapi saya bangga membawa suara saya yang mewakili generasi muda Kamboja ke sahabat-sahabat di kawasan”.

“Nama saya Mohammad Syafiq Abdillah Bin Soony dari Brunei Darussalam. Ini merupakan kunjungan pertama saya di Vietnam dan pantas dikenang. Terima kasih. Satu negeri yang indah permai dengan kebudayaan yang beraneka-ragam”.

“Halo. Saya Yohei Hamabata, dari Jepang. Jepang dan Vietnam serta ASEAN merupakan sahabat-sahabat yang dekat. Saya berharap supaya melalui musik akan turut memupuk persahabatan itu”.

Kontes “Suara Nyanyian ASEAN+3” yang diadakan setiap dua tahun sekali, merupakan sorotan dalam serentetan kegiatan yang diadakan VOV guna mendorong temu pergaulan dan kerjasama antara Vietnam dengan negara-negara di kawasan, khususnya pada latar belakang Vietnam akan memegang jabatan sebagai Ketua bergilir ASEAN pada tahun 2020.

Komentar