Kelas Belajar Bahasa Laos di Kota Hanoi - Mengawali Rasa Cinta Kalangan Muda Vietnam terhadap Negeri Jutaan Gajah

Nguyen Xuyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Ketika Komunitas ASEAN dibentuk, negara-negara Asia Tenggara semakin memperluas kerjasama di semua bidang, maka belajar satu bahasa asing yang langka seperti bahasa Thai atau bahasa Laos di samping bahasa-bahasa asing populer yang dipelajari para mahasiswa di Sekolah Tinggi Bahasa Asing, Universitas Nasional Hanoi, tidak hanya membantu mereka lebih memahami tanah air, manusia dan kebudayaan negara tetangga, tetapi juga memberikan peluang-peluang lapangan kerja baru di masa depan. 
Kelas Belajar Bahasa Laos di Kota Hanoi - Mengawali Rasa Cinta Kalangan Muda Vietnam terhadap Negeri Jutaan Gajah - ảnh 1Para mahasiswa yang mendapat hadiah memfoto bersama dengan dosennya  

Bahasa Thai telah diajarkan secara resmi selaku bahasa asing ke-2 di sekolah ini dari sangat dini (tahun 2001), dan berangsur-angsur menegaskan daya tariknya. Meskipun adalah “adik” yang 18 tahun lebih muda, tapi melalui satu semester, bahasa Laos berangsur-angsur menegaskan ciri-ciri sendiri yang menarik sehingga membuat para mahasiswa ingin tahu dan ingin belajar.

Itulah suasana sebelum satu event khusus berlangsung, hari penyampaian hadiah Sayembara berbahasa Laos dengan topik bebas melalui bentuk video, dan juga merupakan pesta perhimpunan dosen dan mahasiswa Jurusan bahasa asing 2 – bahasa Laos – kursus pertama (tahun akademik 2019 – 2020) setelah waktu panjang melakukan pembatasan sosial untuk mencegah dan menanggulangi wabah. Para mahasiswa dengan gembira berbagi alasan mengapa memilih bahasa Laos. Phung Thi Ngoc Anh mengatakan:

“Saya belajar bahasa Laos sebagai suratan hidup. Awalnya saya tidak berminat belajar bahasa Laos. Saya mendapat informasi dan konsultasi dari seorang teman untuk belajar bahasa Laos. Sebelumnya, saya juga coba mencaritahu  tentang bahasa Laos dan merasa sulit, jadi saya sungguh-sungguh ingin tahu dan ingin belajar bahasa Laos”.

Tanpa memedulikan alasan mengapa belajar bahasa Laos, tetapi para mahasiswa telah belajar dengan baik dan mencapai hasil-hasil tertentu.

Itulah bagian kompetisi dari Phung Thi Anh, mahasiswi yang meraih hadiah pertama dalam Sayembara berbahasa Laos tersebut. Meskipun itu hanya sayembara kecil sebagai ujian akhir semester ketika tidak bisa datang ke kampus selama waktu Covid-19, tetapi hasil sayembara ini merupakan satu bukti konkret bagi semua upaya keras dari para mahasiswa selama 8 bulan terakhir. Keduapuluh satu mahasiswa dari kelas tersebut bisa berkomunikasi secara dasar, punya kemampuan membaca dan menulis dengan lancar, bisa memperkenalkan beberapa topik terkait dengan kehidupan sehari-hari. Phoumphithut Oupaseuth, dosen utama bahasa Laos mengungkapkan:

“Kalau ditanya apakah kursus pertama sukses atau tidak? Saya dengan percaya diri bisa menjawab bahwa kursus ini sangat sukses. Saya merasa sangat gembira ketika para mahasiswa bisa berbicara lancar dengan bahasa Laos, dan sungguh-sungguh merasa bangga terhadap mereka. Saya sangat senang dan terharu ketika mendapat umpan-balik positf tentang bahasa Laos. Dan semua umpan-balik itu telah memberikan motivasi kepada saya untuk kursus-kursus selanjutnya, dan membuat bahasa Laos menjadi bahasa yang disukai di Vietnam”.

Selain belajar bahasa Laos, ciri-ciri khas tentang kebudayaan, busana dan kuliner Laos juga diajarkan dalam jam-jam belajar, membantu para mahasiswa lebih mengerti negeri jutaan gajah ini. Le Thanh Huyen- mahasiswi meraih hadiah ketiga dalam sayembara tersebut mengatakan:

“Selama proses belajar bahasa Laos dan melalui informasi pak dosen, saya lebih mengerti kebudayaan dan khususnya kuliner Laos, sangat enak. Kami banyak mendapat informasi tentang kebudayaan Laos, dan melihat bahwa negaranya juga sangat berkembang”.

Kelas Belajar Bahasa Laos di Kota Hanoi - Mengawali Rasa Cinta Kalangan Muda Vietnam terhadap Negeri Jutaan Gajah - ảnh 2 Pak dosen Phoumphithut Oupaseuth menjawab interviu kepada wartawan VOV

Citra tentang tanah air Laos yang indah, tarian tradisional Lam Vong yang lembut dan masakan salad yang pedas mantap telah membuat para mahasiswa ingin mengunjungi Laos serta menyebarkan kecintaan kalangan muda Vietnam terhadap negeri jutaan gajah itu. Phung Thi Ngoc Anh menambahkan:

Setelah setahun, saya merasa bahwa bahasa Laos sungguh-sungguh sangat menarik, dan saya ingin mengunjungi Laos untuk mengalami kehidupan di sana agar saya bisa memahami secara lebih mendalam negara Laos sesaudara. Dari situ, saya bisa menyosialisasikan kebudayaan dan pemahaman saya tentang Laos agar semua orang lebih mengenal kebudayaan Laos. Saya sangat bangga karena bisa membantu para mahasiswa di kelas kemudian juga suka belajar bahasa Laos seperti saya, dan saya ingin agar bahasa Laos kian berkembang dan disukai banyak orang”.

Komentar