Dokter Viet Nam memberikan cahaya kepada para pasien miskin Kamboja

VAN DO
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Selama ini, puluhan warga miskin di seluruh Kamboja telah berhasil melihat  cahaya yang diberikan oleh dua negara Kamboja dan Viet Nam. Ini merupakan program kerjasama antara Viet Nam dan Kamboja untuk  mempererat solidaritas, persahabatan, hubungan  kerjasama dan perkembangan antara dua negara.
Dokter Viet Nam memberikan cahaya kepada para pasien miskin Kamboja - ảnh 1Dokter Viet Nam sedang memeriksa mata untuk pasien Kamboja  (Foto: vov.vn) 

Ketika sinar matahari di pagi hari mulai terbit, ratusan pasien telah berkumpul di barisan kursi di depan Bagian Penyakit Mata  Rumah Sakit Preah Ke Mealea Phnom Penh, Ibukota Kamboja.

Mayoritas mereka sudah lanjut usia, dua matanya sudah kabur, bahkan ada orang yang sudah tidak bisa melihat jalan. Ibu Sun tha, 72 tahun asal Provinsi Kandal, jauhnya lebih dari 40 kilometer dari Ibukota Phnom Penh membacakeras isi spanduk yang bertuliskan dalam dua bahasa Viet Nam dan Khmer kepada semua orang di sekitarnya: “Menyambut hangat rombongan dokter bedah mata amal dari Rumah Sakit  Militer 175 Tentara Rakyat Viet Nam dan Rumah Sakit Mata Kota Ho Chi Minh”. Semua orang merasa gembira.

Pada kupul 6.30, para pasien makan pagi sambil berbagi kesulitan dan kesusah-payahan ketika  mata mereka sedang semakin menjadi lemah. Ibu Thuon Kanyka, warga Kamboja memberitahukan:

“Ketika bangun, saya melihat semuanya sangat kabur dan pusing kepala. Ketika melakukan apa-apa tidak bisa melihat jelas. Saya telah pergi ke dokter dan dokter memberi kaca mata tetapi tetap tidak bisa melihat jelas dan mata mulai berkunang-kunang serta pusing kepala”.

Tepat pada pukul 8.00, program pembedahan dimulai. Dua kamar bedah dan satu kamar keadaan darurat dari  Bagian Penyakit Mata mulai menerima para pasien, tetapi para dokter harus melakukan pemeriksaaan dan persiapan  dari pagi-pagi benar. Setiap kali pembedahan dilakukan dalam waktu dari 5-7 menit. Di dalam kamar bedah, suasana kerja sangat terkonsentrasi, kadang-kadang kedengaran suara dokter   berbincang-bincang dengan pasien melalui penterjemah. Setelah setiap kalis pembedahan, para personil medis membantu pasien ke kamar keadaan darurat.

Sampai pukul 12.00 jumlah pasien yang datang ke bagian penyakit mata rumah sakit semakin banyak. Catu makanan dipersiapkan, para dokter juga berusaha menggunakan waktu untuk makan, lalu kembali  meneruskan pembedahan sampai sore.

Dokter Truong Dinh Cam, Wakil Direktur Rumah Sakit Militer 175 Tentara Rakyat Viet Nam memberitahukan bahwa ini merupakan program pembedahan mata tanpa dipungut biaya yang ke-13 oleh para dokter Viet Nam. Kali ini, para dokter akan melakukan pembedahan dan pemberian pengobatan kepada kira-kira 500 pasien. Untuk menjamin kualitas pemeriksaaan kepada warga Kamboja, pihak Viet Nam telah mengerahkan kira-kira 50 dokter ahli bersama dengan banyak peralatan pemeriksaan dan pembedahan modern untuk melaksanakan program ini.

Melihat para pasien keluar dari kamar bedah, walaupun matanya tetap ditutup dengan perban tetapi mereka semua merasa gembira. Kadang-kadang melihat tetesan air mata yang berbahagia dari pasien ketika dapat melihat sanak keluarga, melihat kehidupan setelah bertahun-tahun hanya dapat melihat kehidupan melalui dinding mata yang berwarna putih. Ibu Bun Tha, pasien asal Provinsi Te Keo memberitahukan: “Saya sangat berterima kasih kepada para dokter Viet Nam. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya tahu berterima kasih kepada para dokter Viet Nam yang telah memberikan cahaya kepada kami”.

Menilai tinggi sumbangan yang diberikan oleh para dokter Viet Nam, Jenderal Ly Sok Van, Direktur Rumah Sakit Preah Ket Mealea memberitahukan: “Ini merupakan satu program yang sangat sukses dan bermakna bagi rakyat Kamboja serta Rumah Sakit Preah Ket Mealea. Pertama, itu ialah di bidang pendidikan. Kedua ialah rakyat Kamboja mendapat pemeriksaan dan pengobatan dan ketiga ialah membuat kita selalu ingatk pada hubungan istimewa, persahabatan dan solidaritas antara Kamboja dan Viet Nam”.

Sampai pukul 17.00 lebih, sinar matahari waktu senja yang terakhir berangsur-angsur hilang, keringat masih  ada di wajah para dokter. Ini juga adalah waktu untuk mengakhiri satu hari kerja yang dilakukan oleh para dokter mata Viet Nam di negeri Pagoda. Pada hari berikutnya, mereka akan terus melakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk para pasien miskin Kamboja. 

Komentar