Mengkonektivitaskan usaha start-up untuk berhasil

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Untuk mencapai sukses ketika melakukan usaha start-up, maka sangat membutuhkan berbagai faktor, di antaranya yang paling penting ialah ide kreatif dalam berbisnis dan kemampuan mengimbau investasi. Berhasil atau gagal dari satu badan usaha “start-up” juga bergantung pada upaya dan kekreatifan masing-masing individu.
Mengkonektivitaskan usaha start-up untuk berhasil - ảnh 1 Produk kopi Kim Anh (Foto: salezone.vn) 

Sebagai mahasiswi tahun akhir dari Fakultas Keuangan-Perbankan, Universitas Can Tho, tapi saudari Nguyen Thi Kim Anh telah menyimpan ide start-up sejak baru masuk universitas. Keluarga-nya mempunyai lebih dari 5 Ha lahan penanaman pohon kopi, tapi produknya hanya dijual kepada para pedagang, tidak bisa menegakkan brand sendiri. Oleh karena itu, ide melakukan start-up dengan kopi bersih yang punya brand Kim Anh mulai digelarkan lebih dari setahun lalu. Ketika mulai masuk ke dalam proses melakukan start-up, saudari Kim Anh menjumpai banyak kesulitan, dari masalah personalia, toko atau modal investasi. Meskipun ada bantuan dari pihak keluarga, tapi hal itu juga hanya membantu saudari Kim Anh lebih percaya diri. Menurut Kim Anh, hal yang paling penting ialah tahapan mengolah kopi dan mencari pasar untuk produknya. Guna melaksanakan rencana, semua anggota dalam basis produksi harus bersatu dan telaten, tidak henti-hentinya belajar pengalaman dari para pendahulu, khususnya orang-orang yang sudah sukses dalam usaha start-up. Sampai sekarang, proyek kopi bersih milik saudari Kim Anh telah terbentuk dengan jaringan12 toko kopi online dan 4 kantor perwakilan di provinsi-provinsi di daerah dataran rendah sungai Mekong, Provinsi Dak Nong, dan Kota Ho Chi Minh. Saudari Kim Anh menyimpan rencana membentuk perusahaan dan memperluas pasar ke banyak provinsi dan kota di seluruh negeri. Dia mengatakan:

“Saya sangat ingin bertemu dengan seseorang investor  yang sungguh-sungguh punya kehangatan dengan produk bersih, khususnya kopi bersih, memberikan sumbangan modal kepada proyek saya, dan lebih-lebih lagi ialah membantu saya dalam masalah keuangan”.

Berbeda dengan proyek yang dimiliki saudari Kim Anh, Vietcare- penyedia jasa paket perawatan kendaraan Honda – satu cara memberikan pertolongan dan berbagi risiko sebesar 50% dengan pelanggan peserta. Yaitu produk start-up dari saudari Le Ngoc Ly, Perusahaan Persero Investasi Vietsol – Vietcare, di Provinsi Tien Giang, Vietnam Selatan. Meskipun baru mulai melakukan start-up lima bulan yang lalu dengan total modal sebesar kira-kira 2 miliar VND, tapi perusahaan-nya telah membentuk 200 tempat pemberian pertolongan di Provinsi Tien Giang dan sedang memperluasnya ke provinsi-provinsi dan kota di daerah dataran rendah sungai Mekong. Dengan pedoman: “Menjamin agar para peserta lalu lintas bisa tenang mengemudikan kendaraan”, sekarang ini proyek start-up tersebut sedang mendapat konektivitas dari satu badan usaha Republik Korea untuk melakukan investasi.

Menurut beberapa badan usaha muda, untuk mencapai sukses secara berkesinambungan, pertama-tama harus membuat rencana produksi yang terinci dan ilmiah, memilih personel yang sesuai dengan pekerjaan. Produknya haruslah produk baru dan mampu bersaing dengan produk-produk yang sudah ada di pasar. Hal yang penting ialah harus tekun dan belajar pengalaman dari para start-up pendahulu.

Saudara Vien Tuan Thanh, Direktur Pusat Pemberian Bantuan dan Perkembangan Mahasiswa Kota Can Tho, memberitahukan: Bagi orang-orang yang melakukan usaha start-up, usaha membentuk perusahaan, menciptakan produk, membangun brand dan  menerapkan teknologi masih belum cukup. Oleh karena itu, Pusat telah mengadakan banyak aktivitas konektivitas agar kelompok-kelompok start-up berpeluang mendekadi para investor dan penentu kebijakan. Menurut dia, untuk menghindari gagal sejak baru melakukan start-up, maka perlu menganalisis secara konkret risiko-risiko untuk meyakinkan para investor melakukan investasi terhadap produk-produk permulaan mereka. Dia mengatakan:

“Saya menginginkan agar para investor lebih memperhatikan kelompok-kelompok start-up agar semua orang lebih mendekati satu sama lain, kehidupan mereka hampir berkaitan dengan satu sama lain dan lebih mengerti satu sama lain. Mereka bisa melakukan investasi untuk proyek-proyek yang mereka rasakan lebih kondusif”.

Keberhasilan dalam usaha start-up bergantung pada banyak faktor dari produk, cara berpikir secara kreatif, kesabaran dan sebagainya. Akan tetapi, hal yang paling penting untuk memberikan keberhasilan ialah konektivitas antara kelompok-kelompok usaha start-up dengan para investor dan para penentu kebijakan untuk melakukan diskusi. Dari situ, akan menciptakan dan menggugah semangat start-up para pemuda untuk bisa mencapai sukses.

Komentar