Karena mencintai Viet Nam maka saya belajar bahasa Viet Nam

BUI HUNG-BUI HANG
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Ujian yang ke-3 tentang kemampuan berbahasa Viet Nam telah diadakan oleh Akademi Bahasa Asing Jepang dari Asosiasi Pendidikan Nirlaba “Bunsai Gakuen” di Kota Tokyo, Jepang baru-baru ini. Akademi Bahasa Asing Jepang merupakan unit pertama dan satu-satunya hingga sekarang yang berfungsi mengadakan ujian dan memberikan ijazah tentang kemampuan bertutur bahasa Viet Nam kepada para peserta ujian di seluruh Jepang.
Karena mencintai Viet Nam maka saya belajar bahasa Viet Nam - ảnh 1Panorama ujian ke-3  (Foto: vov.vn) 

Ujian yang  ke-3 tentang kemampuan bertutur bahasa Viet Nam ini menyerap partisipasi dari 703 peserta ujian, meningkat dua kali lipat terbanding dengan angka 379 untuk kali pertama  diadakan pada tahun 2017. Peserta ujian yang paling lanjut usia, 83 tahun dan yang paling muda berusia 12 tahun. Para peserta kontes ini sangat beranekaragam, dari pelajar, mahasiswa sampai pengacara, polisi dan lain-lain. Menurut bapak Yanagisawa Yoshio, Ketua Dewan Ujian ini, ujian  ini telah menerima sambutan dari banyak peserta dari 36 daerah di seluruh Jepang. Kelompok peserta yang paling banyak ialah para pegawai perusahaan dan orang-orang yang bersangkutan dengan Viet Nam.

Para  peserta menyatakan bahwa soal ujian sesuai dengan kemampuan peserta di setiap tingkat. Bersamaan itu, isi soal ujian ini mengandung banyak pengetahuan tentang Viet Nam dan tentang hubungan antara dua negara Viet Nam-Jepang, oleh karena itu, melalui soal ujian ini, para peserta juga lebih mengerti tentang kebudayaan, negeri dan manusia Viet Nam. Saudara Mamoru Fujita yang sekarang sedang bekerja di Perusahaan Itochu  sangat suka belajar bahasa Viet Nam. Dia memberitahukan: “Saya merupakan pegawai perusahaan Jepang. Perusahaan saya meminta kepada saya supaya belajar bahasa Viet Nam di Universitas Nasional Ha Noi. Pada tahun lalu, saya telah tinggal di Kota Ha Noi selama 6 bulan untuk belajar bahasa Viet Nam. Saya sangat menyukai kebudayaan Viet Nam dan berpikir bahwa bahasa Viet Nam lebih sulit terbanding dengan bahasa Jepang, tapi saya ingin belajar bahasa Viet Nam. Saya berpikir bahwa ekonomi Viet Nam sangat berkembang. Saya mencintai Viet Nam dan berharap agar rakyat dua negeri semakin terkait dan akrab satu sama lain. Saya berharap akan ada banyak orang Jepang yang belajar bahasa Viet Nam dan mengerti tentang kebudayaan Viet Nam”.

Ketua Asosiasi Pendidikan Nirlaba “Bunsai Gakuen”, Rektor Akademi Bahasa Asing Jepang, bapak Ise Yoji memberitahukan bahwa selama tahun-tahun belakangan ini, hubungan Viet Nam-Jepang berkembang kuat di semua bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan lain-lain. Bersamaan itu, kebutuhanorang Jepang dalam  belajar bahasa Viet Nam semakin meningkat. Oleh karena itu, kontes tentang kemampuan bertutur bahasa Viet Nam ini memenuhi hasrat belajar bahasa Viet Nam bagi orang Jepang maupun orang asing di Jepang. Dia memberitahukan: “Ini merupakan ujian ke-3 tentang kemampuan bertutur bahasa Viet Nam dan jumlah peserta meningkat. Hal itu meningkat karena hubungan antara Viet Nam dan Jepang sedang sangat berkembang. Lebih-lebih lagi, orang asing dan orang Viet Nam yang datang ke Jepang semakin meningkat. Menurut hemat saya, hal ini, telah menyebabkan peserta ujian yang mendaftar meningkat cukup cepat”.

Pham Quang Hung, Sekretaris Pertama urusan Pendidikan dari Kedutaan Besar Viet Nam di Jepang menegaskan: “Gerakan belajar bahasa Viet Nam di kalangan orang Jepang selama tahun-tahun belakangan ini sangat berkembang. Bisa dibagi menjadi obyek-obyek sebagai berikut: pertama, para mahasiswa yang belajar bahasa Viet Nam di berbagai perguruan tinggi yang punya fakultas bahasa Viet Nam. Jumlah obyek ini sedang meningkat, ini adalah orang-orang yang mencintai Viet Nam dan berharap mendapat pekerjaan yang bersangkutan dengan Viet Nam pada masa depan. Kedua, sekarang ini, jumlah orang Viet Nam di Jepang meningkat drastis. Oleh karena itu, muncul kebutuhan membantu kehidupan orang-orang Viet Nam di Jepang. Berbagai badan dan pemerintahan Jepang mulai memperhatikan bantuan kepada orang asing dengan  bahasa negara itu. Misalnya akan ada bimbingan-bimbingan dalam bahasa Viet Nam kepada orang Viet Nam ketika ada masalah yang muncul. Oleh karena itu, kebutuhan mengetahui bahasa Viet Nam dari orang Jepang sangat besar  sehingga jumlah orang yang belajar bahasa Viet Nam baik secara reguler di sekolahan maupun belajar sendiri atau belajar sambil bekerja meningkat cepat”.

Untuk memacu orang Jepang belajar bahasa Viet Nam, Pemerintah Viet Nam dan Kedutaan Besar Viet Nam di Jepang perlu memperkuat bantuan kepada ujian ini yang bersifat obyektif tinggi dan menilai secara akurat kemampuan semua peserta, bersamaan itu berkoordinasi dengan berbagai fakultas bahasa Viet Nam di berbagai universitas Viet Nam untuk meningkatkan lebih lanjut lagi kualitas ujian ini. Menurut rencana, ujian ke-4 tentang kemampuan bertutur bahasa Viet Nam akan diadakan pada akhir tahun 2020. 

Komentar