Desa-Desa Damai di Kepulauan Truong Sa

Dinh Nam - Thu Hang
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Ratusan mil laut dari daratan, di garis terdepan Tanah Air Vietnam terdapat desa-desa kecil yang sangat damai, ditinggali kurang dari 10 keluarga, namun memiliki sekolah dan puskesmas yang siap melayani masyarakat. Penduduk desa-desa itu mendiami pulau-pulau terpencil dan di lubuk hati terpatri cinta akan laut dan tanah air. Kami mengundang Anda sekalian untuk mengunjungi salah satu desa tersebut di Kecamatan Pulau Song Tu Tay di Kepulauan Truong Sa atau Spratly melalui sebuah reportase berjudul: "Desa-Desa Damai di Kepulauan Truong Sa". 
Desa-Desa Damai di Kepulauan Truong Sa - ảnh 1Warga berbincang-bincang dengan para tamu yang mengunjungi pulau (Foto: Mai Thanh Hai)

Di tengah deburan ombak di sudut Pulau Song Tu Tay yang memukau, terdapat sebuah desa kecil yang indah dan didiami 7 keluarga saja. Mereka adalah pasutri muda, dengan dua anak yang masih kecil, tinggal di rumah yang saling berdekatan, dan "tidak terlalu berbeda". Mungkin hanya berbeda di beberapa perabotan rumah tangga, jenis sayuran yang ditanam di kebun, atau jumlah hewan di kandang. Melalui percakapan, kami mengetahui bahwa kondisi ekonomi keluarga-keluarga di sini tidak jauh berbeda. 

Setiap hari para lelaki dari setiap keluarga bergabung dengan milisi, liga pemuda, dan tentara untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di pulau itu. Ibu-ibu di rumah rajin menanam sayur, beternak babi dan ayam, serta mengurus pendidikan anak-anaknya. Saat senja tiba mereka bertemu, dengan santai mengayuh sepeda untuk membawa anak-anaknya di sepanjang jalan yang ditumbuhi pepohonan untuk menikmati segarnya angin laut. Berbagi tentang kehidupan di sini, Le Thu Trang, seorang penduduk di pulau mengatakan:

"Keluarga saya beranggotakan 4 orang, termasuk 2 anak kecil, laki-laki dan perempuan. Kami telah menetap di pulau selama 3 tahun. Bagi saya kehidupan di pulau sangat damai dan penuh kebahagiaan".

Keluarga-keluarga bahagia juga dilindungi dan difasilitasi oleh pemerintahan, pejabat, dan prajurit di pulau itu. Persahabatan yang erat antara tentara dan rakyat adalah dukungan satu sama lain di masa-masa sulit, seperti saat kue dan sayuran dibagikan. Luu Thi Cam Hang sangat senang dan merasakan kehangatan tinggal di pulau terpencil:

"Masyarakat dan tentara di pulau Song Tu Tay sangat kompak, saling peduli, berbagi kesulitan, dan saling membantu. Kami berbagi kue dan bingkisan dengan para prajurit, sementara para prajurit sering berbagi sayuran dengan kami. Semua sangat bahagia, hidup dengan damai".
Adapun bagi anak-anak yang mengikuti orang tuanya ke pulau, rasa cinta pada para prajurit dan pulau tanah air pun telah diajarkan sejak dini: 

"Saya menyukai para prajurit karena mereka mengajari kami hal-hal baik, membimbing kami dengan permainan yang menyenangkan. Tentara bersenjata menjaga kami agar kami bisa belajar setiap hari".

 
Desa-Desa Damai di Kepulauan Truong Sa - ảnh 2Pagoda Song Tu Tay (Foto: thanhnien.vn)

Itulah kata-kata yang menampilkan isi hati anak yang apa adanya dari si kecil Sam Thi Truc Ly, kelas 3 di Sekolah Dasar Song Tu Tay. Ini adalah sekolah yang sangat istimewa, dengan hanya satu kelas untuk semua anak yang mengikuti orang tuanya ke pulau itu, atau dilahirkan di pulau terpencil, mulai usia prasekolah hingga kelas 4 dan 5. Mengajar di kelas dengan usia beragam di pulau terpencil tentu bukan hal yang mudah bagi dua guru di sekolah tersebut. Keduanya “menabur kata” yang berangkat dari kesepemahaman yang sama dengan anak-anak yang tinggal jauh dari daratan. Ini juga merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi para guru dan keluarganya. Pak Guru Nguyen Huu Phu mengatakan: 

"Saya sangat senang dan bangga bisa mengajar di garis terdepan tanah air. Bukan hanya saya, tetapi seluruh keluarga merasa sangat terhormat dan bangga dapat menyumbangkan sebagian kecil untuk Truong Sa yang sangat suci, membantu anak-anak memiliki pengetahuan untuk menjadi warga negara yang berguna bagi bangsa di masa depan".
Di kelas itu,  kepada para pemuda warga Truong Sa setiap hari para guru menyampaikan pengetahuan dalam program Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, mengajari mereka keterampilan, seperti menyanyi, bela diri, hingga pembelajaran ekstrakurikuler, belajar tentang laut yang luas secara praktis. 

Taraf kehidupan di desa-desa di Truong Sa terus meningkat dari hari ke hari. Tidak hanya sekolah, tetapi juga banyak klinik bermunculan, untuk memfasilitasi kehidupan penduduk dan tentara. Air tawar tidak lagi langka seperti dulu berkat pemurni air laut dari para sponsor, dan tangki penampung air hujan pun diperbesar. Listrik juga telah menjangkau setiap rumah berkat sistem energi angin dan matahari. Di tengah deburan ombak nun jauh di sana, setiap hari suara genta pagoda bergema, suara anak-anak yang tengah belajar, dan ayam berkokok di siang hari. Menyaksikan secara langsung lukisan indah dan lugas, namun juga tampak nyata di awal gelombang, Truong Sa demikian dekat, karena merupakan bagian jiwa raga tanah air Vietnam tercinta.

Komentar