Lagu-lagu asmara musim panas

Nguyen Ha
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Para pendengar, Vietnam Utara dimanjakan alam dengan 4 musim sepanjang tahun: musim semi – musim panas – musim gugur – musim dingin. Pada tahun ini, musim panas nampaknya datang lebih lambat. Musim panas baru sungguh-sungguh mulai dari sepekan ini. Musim panas dengan sinar matahari, angin dan langit yang biru telah menjadi sumber ilham yang tak ada habis-bahisnya untuk para komponis. Dalam acara Musik Vietnam hari ini, marilah Anda Sekalian bersama-sama mendengarkan beberapa lagu tentang musim panas.

Untuk mengawali acara hari ini, marilah Anda Sekalian mendengarkan lagu dengan judul: “Memasuki musim panas”. Ini merupakan salah satu di antara lagu-lagu yang paling terkenal ciptaan almarhum komponis Le Huu Ha. Suasana musim panas dengan citra-citra seperti “Langit menjadi tinggi”, “sungainya tinggal diam-diam seperti tidak ingin mengalir” atau “suara siar-siur angin menghembus pepohonan” telah dimanifestasikan melalui kata-kata puitis dalam lagu “Memasuki musim panas”. Marilah Anda Sekalian menikmati melodi-melodi yang gembira dan bergelora lagu ini melalui suara penyanyi My Linh.

Juga dengan tema tentang musim panas, tetapi lagu “Bunga flamboyan merah” yang akan Anda Sekalian dengarkan berikut ini diciptakan menurut cara yang sangat istimewa. Diaransemen oleh komponis Vu Hoang dari sajak ciptaan penyair Do Trung Quan, “Bunga flamboyan merah” merupakan curahan hati sang pria tentang kisah asmara pertama yang sudah lewat. Memori-memorinya adalah “keranjang sepeda yang penuh dengan bunga flamboyan”, adalah hujan-hujan yang tiba-tiba datang di luar pintu kelas, adalah sajak asmara yang tersimpan dalam halaman buku catatan, dan sebagainya. Dan tidak tahu sejak kapan bunga flamboyan sudah berkaitan dengan musim panas, berkaitan dengan kisah asmara anak sekolah.

“Keranjang-keranjang sepeda yang penuh dengan bunga flamboyan.

Ke mana saja kamu membawa musim panas ku.

Ikatan bunga flamboyan yang kamu pegang adalah usiaku 18 tahun,

Waktu yang tidak orang tahu tentang kisah asmara yang diam-diam”.

Curahan-curahan hati sang pria dalam lagu “Bunga flamboyan merah” telah dibawakan dengan suara nyanyi yang sangat emosional dari penyanyi Tan Minh

 

Berikut ini, marilah Anda Sekalian mendengarkan satu lagu lagi tentang musim panas ciptaan almarhum komponis Le Luu Ha “Sinar matahari kuning, laut biru, pasir putih dan kamu”. Ini merupakan satu lagu asmara yang membawa nafas dan ketukan hati dari orang yang sedang tinggal dalam kecintaan. Lagu “Sinar matahari kuning, laut biru, pasir putih dan kamu” mendatangkan rasa akan daya muda yang sangat antusias. Di tengah-tengah pemandangan alam yang indah dari laut biru, sinar matahari kuning dan angin sejuk, ada citra sepasangan yang sedang memberi cium-cium satu sama lain. Alam dan manusia nampaknya sedang dengan gembira menikmati detik-detik yang berbahagia.

“Sinar mata hari sudah tiba, waktu malam hari sudah lewat, waktu siang hari sedang datang.

Bumi dan langit memberi ucapan salam satu sama lain.

Angin bermain-main dengan rambut yang kusut..

Seluruh alam juga dengan gembira menyambut matahari”.

Marilah Anda Sekalian menikmati melodi-melodi yang bergembira dan bergelora dari “Sinar matahari kuning, laut biru, pasir putih dan kamu” yang dikumandangkan Diva Hong Nhung

Para pendengar, melodi-melodi dalam lagu “Sinar matahari kuning, laut biru, pasir putih dan kamu” telah mengakhiri acara Musik Vietnam hari ini. Semoga menikmati satu hari yang menyenangkan bersama dengan keluarga dan teman-teman. Sampai berjumpa kembali.

Komentar