Mengecat wajah merupakan satu bentuk hiasan yang populer dari suku-suku di Pulau Papua New Guine.
(Foto: Cal Neva) |
Pesta mandi dengan tomat "La Tomatina" di Spanyol merupakan pesta melemparkan buah-buahan yang paling besar di Eropa. Setiap tahun, para wisatawan mancanegara (wisman), yang pokoknya orang Inggris, Amerika Serikat dan Jepang datang ke Valencia, Spanyol untuk tenggelam dalam ratusan ton tomat sehingga jalan diwarnai dengan warna merah.
(Foto: Vuong Anh/qdnd.vn) |
Pelaksanaan nyanyian lagu rakyat Then dari warta etnis minoritas Tay dan Thai di Kabupaten Van Ban, Provinsi Lao Cai, Vietnam Utara.
Menurut UNESCO, 75 persen kontradiksi dan bentrokan yang terjadi di seluruh dunia terkait dengan kebudayaan. Mempersempit perbedaan dalam kebudayaan merupakan pekerjaan yang perlu demi keselamatan, perdamaian dan perkembangan.
Sekarang, ada 7 konvensi kebudayaan untuk mendorong keanakaragaman kebudayaan melalui penegasan bahwa keanekaragaman kebudayaan merupakan harta benda yang tidak bisa kurang untuk mengentas kelaparan dan kemiskinan serta berkembang secara berkesinambungan.
Perihal menerima dan mengakui keanegaragaman kebudayaan, khususnya menggunakan secara kreatif semua instrumen komunikasi dan informasi akan memberikan keuntungan bagi dialog antara berbagai peradaban dan kebudayaan, saling menghormati dan mengerti.
Para wisman berbaur dalam nyanyian lagu rakyat Xoan “Mo Ca” yang khas di Provinsi Phu Tho, Vietnam (Foto: Nguyen Viet Thang/SVhttdl.phutho.gov.vn)
|
Vietnam merupakan sebuah negeri multietnis dengan keanekaragaman tradisi dan corak kebudayaan yang berbeda. Keanekaragaman kebudayaan di Vietnam dimanifestasikan dalam keanekaragaman dalam bentuk-bentuk memanifestasikan kebudayaan seperti gaya hidup, adat-istiadat, kepercayaan, kesenian, kuliner dan sebagainya. Vietnam dengan khusus menghormati dan melaksanakan banyak kebijakan untuk mengkonservasikan dan mengembangkan keanegaragaman kebudayaan etnis-etnis, menganggap ini sebagai faktor yang teramat penting, turut menjamin perdamaian, stabilitas dan perkembangan yang berkesinambungan.
(Sumber: VNA) |
Pusaka Ritual Pemujaan Ibunda Tam Phu dari Orang Vietnam pada 1 Desember 2016 resmi dimasukkan oleh UNESCO ke Daftar Pusaka Non-Bendawi dari umat manusia.
(Foto: Do Van Truong/VNA) |
Pesta menyatakan balas budi kepada hutan dari warga etnis minoritas Co Tu.
(Foto: Duong Giang/VNA) |
Program kesenian yang khas dari etnis-etnis minoritas di Kongres Nasional ke-2 Etnis-Etnis Minoritas tahun 2020.
(Sumber: dangcongsan.vn) |
Satu cara kesenian dari warga etnis minoritas Cham, Vietnam.
(Foto: D.T/Majalah Gja Lai) |
Pertunjukan gong dan bonang.