Pekan ini, ada beberapa pertanyaan menarik yang dikirim kepada program kami. Kami ingin menghabiskan durasi siaran hari ini untuk menjawab tuntutan-tuntutan ini.

Berbagai pembagian dan pertanyaan pertama dari saudara C.N Nurdin di Banten. Dalam suratnya, ia berbagi tentang beberapa kegiatan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) di daerah setempat. Ia ingin mencaritahukan Hari Nasional Vietnam dan kegiatan yang diadakan pada hari raya ini.

Para pendengar, Indonesia merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Vietnam memproklamasikan kemerdekaan pada 2 September 1945. Vietnam dan Indonesia adalah salah satu di antara dua negara di Asia Tenggara yang meraih kemerdekaan pada tahun 1945. Tahun ini, Vietnam dan Indonesia merayakan ulang tahun ke-77 Hari Nasional masing-masing negara. Bagi Indonesia, tahun ini lebih istimewa ketika perayaan Hari Kemerdekaan pertama kali diadakan di ibu kota baru Nusantara. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan ucapan selamat terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan para pendengar Indonesia yang mendengarkan VOV pada khususnya.

Presiden Ho Chi Minh membaca Deklarasi Kemerdekaan di lapangan Ba Dinh pada 2 September 1945. Foto: internet

Di Vietnam pada hari-hari ini, di seluruh jalan dan desa dihiasi dengan bendera, bunga, poster, slogan, dan spanduk berwarna-warni untuk merayakan hari raya negara, yaitu Hari Nasional 2/9. Banyak kegiatan bermakna yang diselenggarakan seperti: Mengunjungi dan memberikan bingkisan kepada Ibu Vietnam Heroik, keluarga berjasa terhadap revolusi; melaksanakan proyek dan pekerjaan yang berarti, dan kegiatan budaya, seni, dan olahraga untuk merayakannya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, berkontribusi dalam membina cita-cita revolusi, mendidik para kader, anggota partai dan berbagia lapisan rakyat tentang tradisi patriotik, semangat kemandirian bangsa atas dasar penegasan posisi, figur besar, nilai sejarah dari Revolusi Agustus (19 Agustus) dan Hari Nasional 2 September.

Saudara Hari Santosa di Jawa Tengah mengatakan bahwa ia pernah membaca artikel yang memperkenalkan sandal karet yang terbuat dari ban luar yang digunakan oleh tentara Vietnam selama perang. Ia meminta program untuk memperkenalkan lebih jelas tentang jenis sandal ini.

Saudara pendengar, saat ini, di Museum Ho Chi Minh, ada sandal karet yang disimpan sebagai harta nasional. Itulah sandal yang digunakan Presiden Ho Chi Minh selama lebih dari 20 tahun, dari tahun 1947 hingga Beliau wafat. Sandal ini dibuat dari ban luar mobil militer tentara Prancis (disita oleh Tentara Vietnam setelah penyergapan di Viet Bac) dan dikirim ke Paman Ho. Sandal  karet memiliki bentuk yang sama dengan sandal biasa, tetapi sandal ini dibuat dari bagian tengah ban luar mobil (bagian yang bersentuhan dengan permukaan jalan) karena datar tidak menyebabkan sakit kaki. Talinya dipotong dari ban dalam mobil tua. Di dunia, mungkin tidak ada pemimpin yang memakai sandal karet seperti Paman Ho. Sandal karet itu selalu dikenakan oleh Paman Ho di setiap kesempatan, baik di konferensi tingkat tinggi, maupun mengunjungi berbagai etnis minoritas, kawan, tentara atau di medan perang.

Sandal karet juga dikaitkan dengan kaki para tentara rakyat Vietnam "membelah gunung dan melewati hutan", menjadi simbol semangat dan kegagahberanian para prajurit dalam dua perang panjang melawan kolonialis Prancis dan imperialisme Amerika Serikat  untuk meraih kemerdekaan dan kebebasan bangsa. 

Sandal karet selalu dikenakan oleh Paman Ho di setiap kesempatan, baik di konferensi tingkat tinggi, maupun mengunjungi berbagai etnis minoritas, kawan, tentara atau di medan perang. Foto: phohen.com

Sandal karet sebagai bukti bagi kepahlawanan bangsa Vietnam. Kini, dengan tekad untuk mengembalikan merek sandal karet Paman Ho, Grup Sandal Karet – Raja Sandal Ban Luar telah membuat produk jiwa bangsa Vietnam untuk secara bertahap menegaskan kembali posisinya.

Selama masa 8 tahun berdiri dan berkembang, "Raja Sandal Ban Luar" diperkirakan telah memproduksi dan membawa ratusan ribu pasang sandal ke pasar, produk "Raja Sandal Ban Luar"  30% dikonsumsi di dalam negeri, 70% diekspor ke Jepang, Prancis, Jerman, Tiongkok.

Tidak hanya seperti itu, citra tentang sandal Paman Ho telah memasuki puisi dan musik Vietnam, di antaranya musisi Van An telah menciptakan lagu "Sandal Paman Ho" pada 1970-an. Mari kita nikmatinya!