Perkenalan Sepintas tentang Baju Tahan Guncangan Suhu Tubuh dan Makanan Sesuai dengan Cuaca Orang Hanoi

Phuong Thao
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Saudara-saudara pendengar! Selamat bersua lagi dengan saya, Thuy Trang! Sangat bahagia saya dapat bertemu kembali dengan Anda dalam Acara “Kotak Surat Anda” pekan ini. Departemen Siaran Luar Negeri VOV5 pekan ini menerima 362 surat dari 37 negara dan teritori, 47 di antaranya surat dan email untuk Program Siaran Bahasa Indonesia. 

Pada umumnya, kualitas gelombang radio cukup baik di kedua frekuensi, 12020 kHz dan 9840 kHz. Kami berharap akan selalu mendapat dukungan dan saran dari para pendengar melalui surat atau email agar menambah motivasi kami dalam memproduksi berbagai rubrik yang berkualitas dan menarik untuk melayani kebutuhan Anda akan informasi dan hiburan.

Pekan ini, Saudara Aries Tiyanto mengirimkan komentar di Fanpage: “Kenangan yg akan selalu di kenang dan tentunya tak akan terlupakan antara penyiar dengan para pendengarnya di Indonesia Semoga Covid19 cepat berlalu biar kita bisa bertemu dengan teman" se Indonesia dan tentunya para penyiar Radio Luar Negeri siaran Bahasa Indonesia seperti halnya VOV siaran Indonesia dengan antusias mengirimkan perwakilannya jauh" dari Vietnam ke Yogyakarta untuk bertemu dengan pendengarnya”. Saudara Aries Tiyanto yang budiman, benar-benar disayangkan karena tidak dapat mengadakan temu muhibah antara para pendengar dan para penyiar yang mereka cintai yang disebabkan wabah Covid-19. Karena setiap pertemuan langsung adalah kesempatan berharga untuk lebih mempererat perasaan antara para pendengar dan radio serta para penyiar, juga menjadi peluang bagi kami untuk mendengarkan berbagai pendapat, pemikiran, dan keinginan para pendengar, dan kami pun dapat introspeksi diri untuk dapat melayani para pendengar  dengan lebih baik. Namun pada saat seluruh dunia tengah berupaya keras menghadapi pandemi, terutama di Indonesia, pertemuan tatap muka tidaklah mungkin dilakukan. Semoga dengan langkah-langkah keras dalam mengendalikan pandemi yang tengah dilaksanakan di Indonesia dan Vietnam, diharapkam tidak lama lagi kita akan berpeluang untuk saling bertemu.

Juga terkait wabah Covid-19, Saudara Tony Astanto di Jakarta bertanya: “Apakah di Vietnam terdapat baju tahan guncangan suhu tubuh bagi para tenaga kesehatan di garda depan dalam melawan pandemi?”. Saudara Tony Astanto yang budiman, baju tahan guncangan suhu tubuh bagi para tenaga kesehatan (nakes) dalam melawan wabah Covid-19 merupakan produk inovasi Departemen Pencegahan Infeksi, Rumah Sakit Kedokteran Tradisional Kementerian Keamanan Publik Vietnam.

Perkenalan Sepintas tentang Baju Tahan Guncangan Suhu Tubuh dan Makanan Sesuai dengan Cuaca Orang Hanoi - ảnh 1Baju tahan guncangan suhu tubuh bagi para nakes dalam melawan wabah Covid-19 (Foto: toquoc.vn)

Baju tersebut murah dan praktis pemakaiannya, dengan desain sederhana termasuk baju tipis tiga lubang dan bahan yang adem. Baju dilengkapi dengan 4 kantong yang masing-masing dapat dimuati sekitar 500g es kering, dan dilapisi busa insulasi setebal 1 sentimeter. Baju tersebut dipakai dalam lapisan alat pelindung diri (APD) untuk mengatur suhu tubuh para nakes di saat hari-hari panas. Baju tersebut diluncurkan pada 3 Juni 2021 lalu dan saat ini telah digunakan di beberapa rumah sakit, basis medis untuk melayani pencegahan wabah, turut melindungi kesehatan bagi para nakes di garda depan dalam melawan wabah.

Pekan ini Saudara Agus Tonyansyah di Jawa Barat mengirimkan surat kepada kami. Dalam suratnya ia bertanya: “Saya tahu kuliner Hanoi sangat beranekaragam dan saya ingin tahu apakah orang Hanoi makan sesuai dengan cuaca atau musim?” Saudara pendengar, apabila menyebut kuliner Hanoi berarti menyebut berbagai makanan yang diincar oleh para pengunjung ketika ke Hanoi. Dan setiap musim memiliki ragam makanan yang khas. Pada awal musim semi, “bun thang” (mie beras “thang”) dianggap sebagai pilihan pertama bagi orang Hanoi dan pengunjung. Dengan aroma udang kering yang lembut dan rasa manisnya, makanan tersebut dianggap sebagai makanan yang “mengurangi rasa muak” setelah Hari Raya Tet.

Perkenalan Sepintas tentang Baju Tahan Guncangan Suhu Tubuh dan Makanan Sesuai dengan Cuaca Orang Hanoi - ảnh 2"Bun thang" - makanan yang khas di Hanoi (Foto: internet)

Di cuaca musim panas, semangkuk sup kangkung direbus dengan buah Sau (satu jenis buah khas Vietnam), semangkuk sup bercita rasa asam berbahan ikan yang dimasak dengan buah Sau, atau bebek rebus dengan buah Sau, dan sebagainya, selalu menjadi pilihan utama bagi orang Hanoi. Selain itu musim panas juga menjadi saat ketika orang Hanoi lebih memilih mi beras bekicot atau mi beras bekicot dingin. Sementara itu, setiap kali terlihat emping ketan hijau dapat menjadi pertanda datangnya musim gugur di Hanoi. Emping ketan dapat dimakan langsung atau dimakan dengan pisang, dibuat emping ketan tumis atau kolak emping ketan. Selain itu ada juga “cha com” yang dibuat dari emping ketan dan daging babi tanpa lemak. “Cha com” juga menjadi makanan yang bisa “membuat betah” para wisatawan ketika tiba di Hanoi. Musim dingin juga merupakan musim makanan-makanan yang panas dan lezat. Salah satu di antaranya harus kita sebut Pho Hanoi – makanan tradisional yang terkenal di dunia dan terdaftar di peringkat kuliner yang bergengsi. Saudara Agus Tonyansyah yang budiman, apabila ada kesempatan datang ke Vietnam, silakan menikmati makanan-makanan Vietnam yang khas, terutama kuliner di Hanoi. Pastilah Anda akan memiliki kenangan tak terlupakan dalam perjalanan Anda. Kami pun tahu bahwa kuliner Indonesia juga sangat beranekaragam, dapatkah Anda memperkenalkan beberapa makanan terkenal di Indonesia? Kami sangat menantikan cerita Anda.

Saudara pendengar, untuk bisa mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Saudara mengakses website: www.vovworld.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.

Komentar