Perkenalan Sepintas tentang Biaya Pengobatan Pasien Covid-19 dan Lawanan Wabah Covid Gelombang Ke-4 di Vietnam

Phuong Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Saudara pendengar, seminggu telah berlalu begitu cepat. Hari ini kami hadir kembali dalam acara “Kotak Surat Anda” untuk pekan ini. Selama sepekan ini, Departemen Siaran Luar Negeri VOV5 menerima 380 surat dari 37 negara dan teritori, 49 di antaranya surat dan email untuk Program Siaran Bahasa Indonesia. 

Kami menerima surat dan email dari Saudara-saudara: M. Sumantri, Minlin dan Waluyo Ibn Dischman di Jawa Barat, Hazarin Junep di Yogyakarta, Rudy Hartono di Kalimantan Barat, dan beberapa dari saudara pendengar lainnya. Sesuai laporan pantauan siaran radio, pada umumnya kualitas gelombang radio cukup baik dan stabil. Namun Saudara Hazairin Junep di Yogyakarta mengirimkan surat untuk mencerminkan situasi gelombang radio yang sempat melemah atau tidak ada sinyal pada kedua frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz selama 2 pekan terakhir. Saudara Minlin juga menghadapi situasi yang sama. Kami sudah meneruskan laporan Anda kepada Pusat Teknik Siaran. Semoga situasi ini akan teratasi secepat mungkin. Kami berterima kasih atas kehangatan Anda dan semoga Anda selalu mempertahankan pengiriman laporan pantauan siaran radio kepada kami!

Dalam surat yang dikirimkan kepada kami, Saudara Jayanta Chakrabarty di India berbagi: Terima kasih VOV Indonesia, atas tanggapan yang cepat dan pesan yang baik. Sikap perhatian ini berbicara banyak tentang sikap ramah dan perhatian VOV5 terhadap pendengar asingnya. Itu juga membuat pendengar lebih setia pada siaran Anda. Saya berharap kita akan memiliki interaksi bersahabat yang sama melalui program luar biasa dan sentuhan pribadi Anda di masa mendatang.” Saudara Jayanta Chakrabarty yang budiman, ungkapan perasaan Anda dan para pendengar kepada program siaran bahasa Indonesia merupakan dorongan semangat yang besar bagi para redaktur dan penyiar kami. Meskipun menghadapi banyak kesulitan karena pandemi Covid-19 tetapi kami masih selalu berupaya menyempurnakan dan membarui program, serta berhubungan lebih banyak dengan para pendengar. Semoga para pendengar yang setia dan para pendengar baru Program Siaran Bahasa Indonesia selalu menaruh perhatian dan mencintai kami. Silakan mendengarkan program kami setiap hari.

Saudara pendengar, perkembangan wabah Covid-19 yang tengah memburuk di banyak negara Asia seperti: India, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan sebagainya, membuat kehidupan warga di negara-negara tersebut semakin terhuyung-huyung akibat pandemi.

Perkenalan Sepintas tentang Biaya Pengobatan Pasien Covid-19 dan Lawanan Wabah Covid Gelombang Ke-4 di Vietnam - ảnh 1Seluruh dunia bersinergi melawan wabah Covid-19 (Foto: internet)

Pekan ini, Saudara Rudy Hartono mengirimkan surat yang bercerita tentang bulan Ramadhan di tengah pandemi: “Ramadhan ini saya laksanakan di lokasi kerja satu bulan penuh. Hanya Ramadhan terakhir saja di rumah. Perusahaan mengizinkan kami pulang dengan catatan hanya melakukan perjalanan pulang saja. Dilarang pergi ke tempat wisata, dilarang menerima tamu dari luar atau melakukan open house, dilarang ke lokasi kerja apabila kondisi badan demam atau sakit dan ketika ke lokasi kerja wajib melakukan PCR.  Alhamdulillah satu minggu sudah berjalan, semua karyawan di sini baik-baik saja.” 

Saudara Rudy Hartono yang budiman, serangan pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ke-2 dan membuat banyak orang merasa benar-benar lelah. Namun tidak ada cara lain, kita harus belajar cara hidup aman dengan pandemi. Kementerian Kesehatan Vietnam juga mengeluarkan “5 Protokol Kesehatan” yaitu memakai masker, desinfeksi, jaga jarak, tidak berkumpul dalam kerumunan orang banyak, dan membuat laporan kesehatan. Kami berharap dengan kesadaran warga dan kampanye vaksinasi di setiap negara, pandemi akan cepat dikalahkan dan kehidupan kita dapat kembali ke situasi normal. Semoga Anda dan keluarga akan tetap kuat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Terkait wabah Covid-19, Saudara Siddhartha Bhattacharjee di India juga mengirimkan surat untuk bercerita tentang situasi wabah di negaranya: “Apakah Pemerintah Vietnam membiayai pengobatan pasien Covid-19? Bagaimana rencana Pemerintah Vietnam untuk melawan wabah Covid ke-4 ini?

Para pendengar, sesuai Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular tahun 2007, pasien Covid-19 di Vietnam dibiayai oleh APBN untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan kesehatan Covid-19, yaitu: biaya pemeriksaan, tempat tidur rumah sakit, layanan medis, obat-obatan, darah, biaya pengujian SARS-CoV-2, dan sebagainya, sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan Vietnam; pasien hanya harus membayar biaya makan. Di masa pengobatan Covid-19, apabila pasien terkena penyakit lain (bukan Covid-19) yang harus diobati, pasien akan membayar biaya pemeriksan dan pengobatan, kalau pasien memiliki asuransi kesehatan akan mendapat pembayaran untuk biaya ini sesuai dengan undang-undang tentang asuransi. 

Terkait gelombang wabah Covid-19 ke-4, Pemerintah Vietnam tetap menjaga semangat “melawan wabah seperti melawan musuh”, sesegera mungkin melakukan tes, melacak, mengisolasi kawasan, mengobati, dan menerapkan teknologi dalam mencegah dan melawan wabah. 

Perkenalan Sepintas tentang Biaya Pengobatan Pasien Covid-19 dan Lawanan Wabah Covid Gelombang Ke-4 di Vietnam - ảnh 2Pemerintah Vietnam tetap menjaga semangat “melawan wabah seperti melawan musuh” (Foto: baoquocte.vn)

Gelombang wabah ke-4 muncul dengan varian baru yang dapat menular lebih cepat dan lebih berbahaya, maka seluruh sistem politik diminta berpartisipasi lebih aktif dan lebih fleksibel. Di samping itu, Pemerintah Vietnam juga berupaya melakukan perundingan dan mengusahakan semua sumber vaksin Covid-19 di seluruh dunia, serta meningkatkan penelitian dan produksi vaksin di dalam negeri sebagai strategi pelayanan vaksinasi seluruh rakyat. 

Saudara pendengar, apabila Anda ingin mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Anda akses situs kami: www.vovworld.vn. Surat dapat Anda layangkan ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com, atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.


Komentar