Perubahan Warga Etnis Minoritas La Hu di Kabupaten Muong Te, Provinsi Lai Chau

Khac Kien-Vinh Phong
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Warga etnis minoritas La Hu, Kabupaten Muong Te, Provinsi Lai Chau, sebelumnya memiliki kebiasaan bermukim secara tidak menetap sehingga kehidupan mereka tidak stabil dan mengalami kesulitan. Sejak mendapat perhatian dari negara, dengan propaganda, mobilisasi, dan bantuan bagi mereka untuk bermukim secara menetap serta penerapan model ekonomi baru yang dilakukan pasukan penjaga perbatasan di daerah tersebut, maka kehidupan mereka telah berubah dan berkembang. 
 
Perubahan Warga Etnis Minoritas La Hu di Kabupaten Muong Te, Provinsi Lai Chau - ảnh 1Tentara penjaga perbatasan membimbing warga Lahu menanam pohon kapulaga  (Foto: vov)

Di rumah persatuan besar yang luas dan kokoh, saudara Phan Le Xa, di Dukuh Tan Bien, Kecamatan Pa U, Kabupaten Muong Te, Provinsi Lai Chau, menceritakan kisah pada beberapa tahun lalu, ketika keluarga dan tetangganya yang  turun gunung untuk membangun dukuh. Pada waktu itu, para komandan dan prajurit Pos Penjaga Perbatasan Pa U telah menggerakkan ayahnya, bapak Phan Xa Cho, yang memiliki wibawa di komunitas warga La Hu untuk datang ke setiap rumah tangga untuk memobilisasi dan meyakinkan warga meninggalkan kehidupan nomaden untuk bermukim secara menetap di dukuh baru. Komandan dan tentara penjaga perbatasan menghabiskan waktu bersama makan dan tinggal dengan warga, membantu mereka  memotong pohon untuk membangun rumah, mengajari mereka  cara menanam padi sawah, palawija, dan membudidayakan ternak, unggas dan sebagainya.  Di masa-masa sulit, perasaan antara tentara dan rakyat semakin erat dari hari ke hari. Saudara Phan Le Xa, berkata:

"Rumah telah dibangun oleh tentara  Pos Penjaga Perbatasan Pa U, jadi sekarang warga sudah memiliki  tempat tinggal. Sejak itu warga hidup dengan tenang dan ekonomi juga lebih terjamin. Mengenai peternakan, tentara telah  membantu dan menggerakkan warga untuk membersihkan kandang, oleh karenanya penyakit juga berkurang. Kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dibandingkan dengan waktu sebelumnya."

Di Dukuh Nhu Ma, Kecamatan Pa U, Kabupaten Muong Te, Provinsi Lai Chau, 100 persen populasinya adalah warga etnis minoritas La Hu, yang pernah tinggal di pegunungan yang tinggi. Pada awalanya ketika tentara datang ke dukuh untuk melakukan penggerakan, warga tidak mau mengikuti. Tetapi kemudian, para orang yang berwibawa di dukuh  dikerahkan untuk berpartisipasi. Pak Ly Xa Pu, orang yang berwibawa di Dukuh Nhu Ma, berkata:

"Kami harus berusaha sekuat tenaga untuk memobilisasi masyarakat mamahami apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan. Untuk memastikan kehidupan mereka berkembang, saya mencoba memobilisasi mereka  untuk berbisnis dan berproduksi sehingga cukup sandang dan cukup pangan. Sekarang yang paling sulit adalah menggerakan pelajar pergi ke sekolah, oleh karena itu kami berupaya  mempropagandakan dan menggerakkan warga untuk membolehkan anak mereka datang ke kelas secara teratur."

Perubahan Warga Etnis Minoritas La Hu di Kabupaten Muong Te, Provinsi Lai Chau - ảnh 2Tentara penjaga perbatasan membantu warga membangun rumah  (Foto: vov)

Kecamatan Pa U memiliki 870 rumah tangga dengan  lebih dari 3.700 jiwa populasi, di antaranya warga etnis La Hu menduduki lebih dari 98 persen. Dulu daerah ini dikenal sebagai daerah yang paling miskin dan terbelakang; ada waktu dimana jumlah rumah tangga miskin mencapai 95 persen. Berkat partisipasi pasukan penjaga perbatasan yang aktif dalam mendorong propaganda dan mobilisasi  terhadap masyarakat untuk turun gunung untuk membangun dukuh dan membimbing mereka mengembangkan model produksi dan peternakan, dan sebagainya sehingga persentase kemiskinan pada akhir tahun 2021 menurun dari lebih dari 89 persen menjadi 77 persen. Daerah ini juga telah menanam hampir 300 hektare tanaman baru seperti: ginseng, kapulaga,  kayu manis, jeruk, plum, dan sebagainya.  Mayor Ngo Van Phuong, Komisaris Politik Pos Penjaga Perbatasan Pa U, Kabupaten Muong Te, mengatakan:

"Komite partai daerah dan tentara penjaga perbatasan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam memperkokoh basis politik dan sosial-budaya; mempropagandakan warga untuk mematuhi secara serius haluan partai komunis dan garis politik dan undang-undang negara. Pada saat yang sama, masyarakat selalu berpartisipasi aktif dengan tentara penjaga perbatasan dan daerah untuk menjaga perbatasan, mempertahankan kedaulatan wilayah dan politik serta ketertiban dan keselamatan sosial di daerah."

Rumah-rumah baru dan luas semakin banyak  di Pa U sebagai pengganti rumah yang lama sebelumnya, ladang jagung, padi, dan bukit pohon buah-buahan yang hijau menjadi tampilan baru Dukuh La Hu saat ini. Meskipun di masa  depan masih ada banyak kesulitan, tapi kekompakan dari pemerintahan dan tentara penjaga perbatasan menjanjikan satu masa depan yang cerah dan kehidupan masyarakat di daerah ini akan semakin lebih cukup sandang dan cukup pangan.  

Komentar