Kota Hanoi memperhebat program OCOP tahap 2019-2020

NGOC ANH
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Program setiap kecamatan satu produk (atau OCOP) yang diesahkan Pemerintah Vietnam pada  Mei 2018 untuk mengembangkan ekonomi pedesaan merupakan salah satu di antara solusi-solusi untuk melaksanakan program target nasional tentang pembangunan pedesaan baru. Kota Hanoi sedang memperhebat Program OCOP tahap 2019-2020, dengan total biaya sebesar 265 miliar VND (sama dengan 11 juta USD), turut mendorong pembangunan pedesaan baru Ibukota.
Kota Hanoi memperhebat program OCOP tahap 2019-2020 - ảnh 1Produk OCOP dari desa kerajian pernis Ha Thai  (Foto: Ngoc Anh / VOV5)

Titik berat program OCOP adalah mengembangkan produk pertanian, non-pertanian, dan jasa  yang menguntungkan di setiap daerah menurut rantai nilai, yang dilakukan unsur-unsur ekonomi swasta dan ekonomi kolektif. Program ini menetapkan 6 kelompok komoditas dan jasa untuk dilaksanakan, yaitu: bahan makanan, minuman, obat-obat herbal, suvernir- interior-perhiasan, kain-tekstil dan produk tekstil dan jasa wisata pedesaan. Produk OCOP dinilai menurut lima tingkat, di antaranya tingkat berbintang lima adalah tingkat yang paling tinggi, menjamin standar kualitas internasional.

Bagi kota Hanoi, Biro Pengembangan Pedesaan Kota Hanoi dari Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Kota Hanoi dipilih menjadi unit utama untuk berkooridiasi dengan berbagai dinas, instansi pemerintahan  kabupaten dalam menggelarkan Program OCOP. Program OCOP Kota Hanoi merupakan Program OCOP terbesar di antara 63 Provinsi dan kota di seluruh negeri. Nguyen Van Chi, Kepala Biro Pengembangan Pedesaan Kota Hanoi , Wakil Kepala Staf  Kantor Koordinator Pedesaan Baru Kota Hanoi mengatakan:

“Pada tahap 2019-2020, kami menetapkan untuk menyelesaikan, mengupgrade dan menilai kualitas produk OCOP. Peta jalan produk OCOP menurut jatah Pusat tahap 2019-2020 mencapai kira-kira 2.500 produk OCOP, di antaranya Kota Hanoi menduduki persentase yang sangat besar, sekitar 1000 produk OCOP. Pada tahun 2019, Kota Hanoi telah memberi nilai pada 300 produk, pada tahun 2020 ini akan ada kira-kira 700 produk. Kota Hanoi akan membangun satu Pusat kreativitas dan perancangan, memperkenalkan produk-produk OCOP yang berkaitan dengan jasa wisata. Kami berencana membangun Pusat ini di Kabupaten Dong Anh karena letaknya di dekat Bandara Noi Bai”.

Kota Hanoi merupakan daerah yang punya paling banyak desa kerajinan dengan kira-kira 1350 desa kerajinan, menduduki  1/3 desa kerajinan seluruh negeri. Lebih-lebih lagi, Kota Hanoi sedang memelopori seluruh negeri đalam menerapkan sistem melacak asal usulnya barang pertanian, kehutanan, perikanan, bahan makanan dengan “kode batang” elektronik pintar “QRcode” (lebih dari 5000 produk yang ditempeli merek. Ini baik merupakan potensi maupun merupakan fondasi bagi Kota Hanoi untuk mengembangkan Program OCOP. Kota Hanoi terus membantu kolektif-kolektif, unit, badan usaha dan perseorangan untuk mendaftarkan merek, melakukan konektivitas guna memasarkan produk OCOP untuk kaum tani. Ta Van Tuong, Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Kota Hanoi memberitahukan:

“Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan beserta Komite Rakyat Kota Hanoi telah melakukan koordinasi untuk melaksanakan program konektivitas produk pertanian yang aman untuk dipasarkan di Kota Hanoi. Sementara itu, di seluruh negeri baru ada 1263 rantai, Kota Hanoi sendiri dan 21 kota dan provinsi yang lain telah memiliki 727 rantai. Pada waktu mendatang, Kota Hanoi akan melakukan konektivitas dengan semua provinsi dan kota di seluruh negeri untuk mengembangkan rantai ini. Kota Hanoi telah, sedang dan akan menjadi pusat produksi bibit pohon yang berkualitas tinggi demi kebutuhan seluruh negeri”.

Kota Hanoi memperhebat program OCOP tahap 2019-2020 - ảnh 2 Produk OCOP dari desa kerajinan keramik Bat Trang (Foto: Ngoc Anh / VOV5)

Kota Hanoi akan menstandarkan sedikitnya 50% produk desa dan hasil pertanian yang sedang ada. Kota Hanoi juga sedang melakukan investasi untuk tiga desa kerajian: Desa Kerajian Keramik Bat Trang (Kabupaten Gia Lam), Desa Kerajinan Sutra Van Phuc (Kabupaten Ha Dong) dan Desa Kuno Duong Lam (Kotamadya Son Tay) untuk mengembangkan produk OCOP yang berkaitan dengan pariwisata. Kota Hanoi berfokus menyerap investasi badan-badan usaha di bidang pertanian dengan teknologi tinggi dan bioteknologi. Dam Tien Thang, Wakil Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Kota Hanoi menegaskan:

“Kota Hanoi sangat memperhatikan kebijakan mengembangkan desa kerajinan. Setiap desa mempunyai 1 atau 2 badan usaha pelopor. Setiap bidang kerajinan juga perlu punya 1 atau 2 badan usaha pelopor. Setiap pasar di luar negeri juga begitu. Badan-badan usaha ini laksana burung-burung yang terbang di depan untuk membantu basis-basis produksi kecil di desa kerajinan yang belum punya syarat tentang sumber daya manusia, teknik, pengalamanan dalam memproduksi barang ekspor. Hal ini telah berhasil dilaksanakan Kota Hanoi selama ini”.

Menurut rencana, pada tahun 2020 Kota Hanoi akan menyempurnakan sistem pengelolaan program OCOP secara sinkron, dari tingkat kota sampai tingkat kabupaten dan kecamatan. Kota Hanoi berupaya agar semua badan usaha, koperasi dan kepala keluarga yang mendaftar produksi dan bisnis ikut serta dalam program OCOP mendapat pendidikan dan pelatihan; 100 produk COP mendapat sertifikat bintang lima. Meskipun menggelarkan program OCOP yang lebih lambat terbanding dengan beberapa provinsi dan kota lainnya, tetapi dengan cara melakukan secara sistimatis, ilmiah, dan memperoleh pengalaman dari daerah-daerah yang lain, Kota Hanoi telah menggelarkan secara berhasil-guna program OCOP. 

Komentar