(VOVworld) - Direktorat Kepemilikan Intelektual, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam baru saja memberikan sertifikat mengenai pendaftaran petunjuk geografi untuk produk mangga bulat Yen Chau di tiga kecamatan yaitu Chieng Pan, Vieng Lan dan Sap Vat, propinsi Son La (Vietnam Utara). Ini merupakan jenis buah mangga ke-2 di seluruh negeri yang mendapat petunjuk geografi. Ini merupakan kabar yang menggembirakan terhadap kaum tami propinsi Son La supaya bisa tenang mengembangkan pohon mangga, meningkatkan pendapatan dan membangun pedesaan baru.
Kebun dari keluarga bapak Lo Van Tieng di dukuh Bat, kecamatan Sap Vat, kabupaten Yen Chau pada tahun-tahun sebelumnya secara pada pokoknya digunakan untuk menanam jagung, singkong dan sedikit pohon buah-buahan saja, pohon mangga hanya menduduki luas yang tidak banyak. Tapi, dalam waktu kira-kira 5 tahun ini, buah mangga menjadi bernilai, keluarga dia telah melakukan investasi untuk menyuburkan lahan tempat menanam pohon mangga. Dia memberitahukan bahwa keluarganya mendapat bantuan teknis dari petugas pertanian kabupaten mengenai teknik memberikan pupuk, memotong pohon, mengurangi ranting pohon, maka keluarganya sekarang ini telah menyediakan lahan seluas kira-kira 8.000 meter persegi untuk menanam pohon mangga. Setiap tahun, keluarga-nya mencapai pendapatan sebanyak ratusan juta dong Vietnam. Bapak Lo Van Tieng memberitahukan: “Usaha menanam pohon mangga lebih makan tenaga sedikit, tapi mencapai pendapatan yang lebih tinggi. Satu Kg jagung harga-nya 4 000 dong Vietnam, tapi harga satu kg buah mangga sebanyak 14 000-20.000 dong Vietnam”.
Buah mangga bulat Yen Chau ukuran-nya kecil, biji-nya kecil juga, tapi punya aroma yang khas. Buah mangga dipaneni pada saat mulai matang, maka matang-nya tidak dipaksakan sehingga kualitas-nya terjamin.

Buah mangga Yen Chau dikukai banyak konsumen.
(Foto:
2lua.vn).
Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam mencatat jenis buah mangga Yen Chau dalam daftar gen pohon yang bernilai dan langka yang perlu dikonservasikan dan dikembangkan. Jenis buah mangga ini dianggap sebagai jenis buah mangga domestik satu-satunya di Vietnam Utara yang dimasukkan dalam daftar FAO dan perlu dikonservasikan serta dikembangkan. Akhir-akhir ini, Direktorat Kepemilikan Intelektual-Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi telah memberikan sertifikat pendaftaran petunjuk geografi untuk mangga bulat Yen Chau dan mangga Hoa Loc (propinsi Tien Giang). Ini merupakan langkah penting supaya kaum tani mangga Yen Chau merasa tenang dalam menanam jenis pohon ini. Bapak Hoang Van Keo, Wakil Ketua Asosiasi Tanaman dan Pemasaran Mangga Yen Chau, propinsi Son La memberitahukan: “Para petani merasa gembira karena harga mangga tahun ini naik, terbanding dengan tahun lalu, satu Kg mangga senilai 5.000 dong Vietnam, tapi tahun ini mencapai 15.000 dong Vietnam. Oleh karena itu, Asosiasi kami merasa sangat gembira. Kami akan merawat pohon mangga supaya hasil produksi-nya tinggi”.
Di seluruh kabupaten Yen Chau sekarang ada 400 Ha pohon mangga, secara pada pokoknya ditanam sudah sejak lama di tiga kecamatan yalah Chieng Pan, Sap Vat dan Vieng Lan. Mangga juga merupakan jenis pohon yang kuat, sedikit hama, perawatannya tidak banyak makan tenaga, maka pohon mangga bersangsur-angsur menjadi pohon utama, membantu kaum tani mengentas dari kelaparan dan kemiskinan. Bapak Luong Trung Hieu, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Yen Chau memberitahukan: “Untuk bisa terus mengkonservasikan dan mengembangkan brand mangga bulat Yen Chau, pada waktu mendatang, kami akan terus menyempurnakan dan meningkatkan luas pohon mengga dan pemasaran produknya. Bersamaan itu, kami menetapkan kembali hubungan antara kepala keluarga yang menanam pohon mangga dan memasarkan-nya dengan kepala keluarga petani, membentuk tim-tim produksi di semua kecamatan yang berada dalam wilayah petunjuk geographi”.
Dengan brand yang sudah diakui, kaum tani di kabupaten Yen Chau sedang bersama-sama menjaga prestise dan kualitas buah mangga bulat Yen Chau. Dari situ membantu kaum tani bisa mendapat lagi pendapatan, menstabilan produksi, meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi, membangun kampung halaman menjadi semakin berkembang.