Tata kehidupan dalam keluarga warga kota Hanoi

TO TUAN
Chia sẻ
(VOVworld) – Keluarga adalah sel dari masyarakat, adalah fundasi perkembangan sosial secara mantap. Menghormati perasaan keluarga dan mempertahankan tata kehidupan keluarga merupakan ciri budaya yang indah dari bangsa Vietnam.

(VOVworld) – Keluarga adalah sel dari masyarakat, adalah fundasi perkembangan sosial secara mantap. Menghormati perasaan keluarga dan mempertahankan tata kehidupan keluarga merupakan ciri budaya yang indah dari bangsa Vietnam. Warga kota Hanoi sejak dulu, dari generasi ke generasi telah berhasil menegakkan satu tata kehidupan, cara berpikir dan cara berperilaku yang halus dan kental dengan ciri budaya yang khas dari warga kota Hanoi. Pada dewasa ini, masalah mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan tradisional dari keluarga merupakan hal yang patut dihormati. 

Tata kehidupan dalam keluarga warga kota Hanoi - ảnh 1

Talam makan tradisional warga kota Hanoi
(Foto: thanglonghanoi.gov.vn)

Hidup di daerah tempat berhimpun dan berpadunya aliran-aliran budaya maka warga kota Hanoi punya syarat untuk meresapi, menyaring dan mencerahkan keindahan harkat dan jiwanya. Inti dan keindahan dari warga ktoa Hanoi termanifestasikan dalam suara yang mencapai patokan, enting, sederhana, cara berperilaku yang rendah hati, tamah, cara makan dan minum yang enting tapi santun. Menurut tradisi dulu, setiap keluarga senantiasa terdiri dari 3 sampai 4 generasi yang hidup bersama dalam satu rumah. Akan tetapi, karena setiap keluarga ada tuannya, maka tata kehidupan dalam keluarga dipertahankan sesuai dengan setiap keluarga. Langgam menduduki bagian yang penting dalam membentuk ciri-ciri budaya yang indah dari warga kota Hanoi. Semua keluarga dari petani, intelektual sampai pedagang, semuanya menjunjung tinggi pendidikan dan mengutamakan kehormatan. Profesor Muda, Doktor Nguyen Thua Hy, seorang peneliti sejarah mengatakan: “Warga kota Hanoi menghargai kehormatan dan kepercayaan pribadi, keluarga dan marga dimana ia sendiri berhasil menciptakan brand warga kota Hanoi. Warga kota Hanoi ada sesuatu yang luhur, tidak memberat pada masalah uang dan harta benda, tapi kehormatan  barulah mereka anggap tinggi. Saya berpendapat bahwa itulah watak warga kota Hanoi, bukan karena kaya baru disebut warga kota Hanoi, bukan harus tinggal di kota Hanoi barulah warga kota Hanoi”.

Dalam setiap keluarga, baik kaya atau tidak kaya, semuanya menghormati ketertiban dan penghormatan terhadap para lansia, sebutan dalam hubungan antara atasan dan bawahan sangat jelas. Ibu Nguyen Thi Tuyet, warga  jalan Dinh Liet di sektor kota kuno Hanoi menilai: “Semua aktivitas budaya tampak ketika keluarga makan bersama, ini merupakan tradisi orang Vietnam dan warga kota Hanoi. Orang Vietnam hidup  berkumpul, semua generas saling  bertanggung-jawab satu sama lain”.

Tata kehidupan dalam keluarga warga kota Hanoi - ảnh 2

Para gadis warga kota Hanoi
(Foto: hanoimoi.com.vn)

Tata kehidupan bukanlah tidak mengalami perubahan, tapi mengalami perubahan sesuai dengan zaman. Bersama dengan laju perkembangan dari satu ibu kota dan perkotaan yang modern, kota Hanoi telah mengalami perubahan kuat di semua segi. Warga kota Hanoi dewasa ini membawa langgam yang modern dan cara berperilaku percaya diri. Kalangan muda kota Hanoi pandai menerapkan prestasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada masalah belajar, penelitian, bisnis dan produksi. Tata kehidupan kuno masih ada, tapi apa-apa yang  terlalu sulit dan rumit telah berkurang, adas istiadat dan perilaku dalam keluarga, marga dan tetangga juga menjadi sederhana dan lebih longgar terbanding dengan sebelumnya. Dulu, ada banyak generasi hidup bersama dalam satu rumah, tapi, dewasa ini, kaum muda yang berkeluarga berkecenderungan ingin hidup sendiri di rumah lain. Walaupun begitu, tapi mereka masih selalu kembali untuk mengunjungi dan merawat ayah-ibu dan kakek-nekek. Ibu Nguyen Thi Hoi di jalan Hang Dao, kota Hanoi memberitahukan: “Saya tidak hidup bersama dengan anak saya, hanyaberdua  suami-istri saya saja, tapi ada hal yang kondusif ialah rumah saya dekat dengan rumah anak perempuan saya, maka dalam aktivitas sehari-hari masih ada bantuan dari anak, cucu ketika ada saat-saat tidak sehat. Pada sore hari, keluarga saya masih makan bersama dengan anak dan cucu. Saya melihat itu adalah hal yang berbahagia. Antara kaum lansia dan kaum muda  masih ada hal sendiri, maka hidup di rumah lain adalah hal yang baik, tapi, supaya mempertahankan acara makan bersama yang tradisional”.

Walaupun mengalami perubahan, tapi tata kehidupan keluarga dan budaya keluarga warga kota Hanoi dulu tetap tinggal secara tekun. Cara hidup keluarga merupakan “museum in miniatur” yang menegaskan bahwa budaya keluarga yang khas dari warga kota Hanoi tetap dilestatikan./. 

Komentar